Pesan Rahbar

Home » , , » Wabah Penyakit Kulit Mematikan Menyerang ISIS

Wabah Penyakit Kulit Mematikan Menyerang ISIS

Written By Unknown on Monday 6 April 2015 | 04:04:00


Jihadis ISIS terserang penyakit kulit mematikan Leismaniasis.

Raqqa - Negara Islam Irak dan Suria (ISIS) dikabarkan dilanda wabah penyakit mematikan yang menyerang kulit.
Namun para jihadis yang menderita penyakit tersebut menolak untuk berobat dan lebih memilih membiarkan penyakit yang dikenal dengan sebutan Leismaniasis berkembang di daerah kekuasaan ISIS, Jumat 3 April 2015.

Dilansir Mirror, Leishmaniasis atau penyakit kulit dan selaput lendir yang disebabkan oleh protozoa polimorfis yang berasal dari berbagai spesies dari genus leishmania.
Protozoa ini hidup sebagai parasit obligatif intraseluler pada manusia dan beberapa jenis mamalia.
Penyakit ini dimulai dengan tumbuhnya papula (bintil) yang membesar dan pada akhirnya menjadi ulkus puru (luka bernanah) tidak terasa sakit (nyeri).

Leishmaniasis merupakan penyakit yang sangat mudah tertular, biasanya diakibatkan oleh polusi udara dan menyerang daerah-daerah yang kondisi lingkungannya tidak higienis.
Menurut laporan berita the Sun, sudah ada 100 ribu kasus dan kebanyakan dari penderita meninggal dunia.

Sementara itu daerah kekuasaan ISIS yang paling tinggi penyebaran Leismaniasis adalah Raqqa.
Karena di sana kondisi udara sangat buruk dan kebersihan tidak terjaga, serta sikap warga mereka yang enggan untuk berobat.

Menurut keterangan Dokter dari organisasi non-pemerintah (LSM) Medecins Sans Frontieres awalnya berusaha untuk mengekang wabah penyakit tersebut.
Tetapi sekarang telah meninggalkan proyek tersebut karena Negara Islam melalui para pemimpinnya menolak rencana tersebut.

Bahkan dilaporkan sejumlah staff medis banyak yang melarikan diri lantaran mengalami kekerasan saat membuka layanan kesehatan untuk warga Suria di kota Raqqa.

Sedangkan pihak medis lokal tidak punya pengalaman mengenai penanganan penyakit ini.

Sumber: Tribunnews.com
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: