“Bi’tsah Rasulullah sebagai utusan Ilahi adalah sumber peradaban baru manusia. Dan itu pun di tanah Hijaz yang sama sekali tidak pernah mencium aroma ilmu pengetahuan, pemikiran, dan filosofi.”
Begitu diungkapkan oleh Hujjatul Islam wal Muslimin Muhsin Gharawiyan salah seorang guru akhlak di Hauzah Ilmiah Qom, Republik Islam Iran (RII) hari ini dalam rangka menyambut tanggal 27 Rajab sebagai hari pengangkatan Rasulullah saw sebagai nabi.
Gharawiyan menilai, peristiwa terpenting dalam sejarah umat manusia adalah bi’tsah (pengutusan) Nabi Muhammad saw sebagai utusan Ilahi dengan membawa kitab pedoman yang paling laris terjual di seluruh dunia. Yaitu al-Quran.
“Semua ini membuktikan keagunan dan kebesaran bi’tsah Rasulullah saw,” ujar Gharawiyan.
Rasulullah saw, lanjut Gharawiyan, membawa aneka ragam program dan ajaran dalam banyak sisi: ontologi, antropologi, etika, irfan, politik, dan sistem menjalankan negara. Semua program dan ajaran luar biasa ini membuktikan bahwa beliau tidak mengarang sendiri.
Gharawiyan mengingatkan kita semua bahwa kita sekarang ini telah menjauh dari ajaran Rasulullah saw. salah satu buktinya adalah kita telah meninggalkan satu ajaran penting beliau. Yaitu persatuan dan kasih sayang terhadap sesama makhluk.
“Kita berharap dapat kembali lagi ke periode agung Rasulullah saw dalam ranah ini,” harap Gharawiyan.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email