“Menurut hemat saya, al-Quran sebagai kitab hidayah menunjukkan jalan menuju Allah kepada kita semua.”
Hal ini diakui oleh Muhammad Ibrahim qari utusan Pakistan untuk MTQ Tehran ke-32 tahun ini kepada wartawan Kantor Berita Shabestan.
Muhammad Ibrahim berhasil menjadi juara ketiga dalam MTQ Tehran ke-32 kali ini. Sebelum ini, ia juga pernah mengikuti lomba MTQ di Indonesia, Malaysia, dan Arab Saudi.
Perbedaan utama MTQ Tehran dibandingkan dengan MTQ-MTQ yang lain, menurut Muhammad Ibrahim, adalah Iran juga mengundang para peserta nonmuslim. Para wakil dari Benua Asia, Eropa, dan Afrika hadir aktif dalam MTQ Tehran ini.
“Kelebihan ini tidak bisa ditemukan dalam MTQ Arab Saudi dan Malaysia,” ujar Muhammad Ibrahim.
Muhammad Ibrahim yang baru pertama kali mewakili negaranya untuk hadir di MTQ Iran mengaku takjub terhadap dukungan rakyat Iran terhadap musabaqah ini.
“Hanya satu problem yang saya alami selama beberapa hari berada di sini. Yaitu rakyat Iran hanya bisa satu bahasa; yaitu Bahasa Persia. Mereka jarang bisa berbicara dengan Bahasa Arab atau Inggris,” ujar Muhammad Ibrahim.
Ini, lanjut Ibrahim, adalah sebuah kelemahan yang besar, karena para pendatang sulit mengadakan hubungan kebudayaan dengan masyarakat Iran.
“Saya yakin, Iran memiliki budaya yang sangat kaya. Untuk mentransfer budaya ini, kita harus mengadakan hubungan dengan dunia. Dan proses ini tidak akan tercapai kecuali melalui jalur bahasa,” ujar Ibrahim.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email