Memperluas cakupan nutrisi Qurani yang disesuaikan dengan sifat badan (mizaj) dan kesehatan seseorang, dan penerapannya di kalangan masyarakat akan mampu menjadi pengantisipasi yang ampuh bagi sekian banyak dilema sosial, kekacauan dan perilaku-perilaku tak etis di dalam masyarakat.
Kantor Shabestan di Hamadan melaporkan, nutrisi memiliki arti khusus bagi kesehatan manusia. Dalam pandangan para tabib, nutrisi selain akan memenuhi energi yang dibutuhkan untuk pembakaran dan perbaikan sistem-sistem di dalam organ tubuh, juga mempunyai efek positif dan negatif yang mempengaruhi jasmani maupun psikologis seseorang. Oleh karena itu, sangat penting untuk bertindak jeli dalam memilih makanan.
Jalil Babai, peneliti dan ahli nutrisi dalam al-Quran dan medis Islami, dalam perbincangannya dengan Shabestan mengatakan, setelah turunnya al-Quran, hubungan antara ilmu ketabiban dengan kepribadian seseorang dan masyarakat memasuki babak baru, medis Islami banyak menghapus tradisi-tradisi salah saat itu.
“Al-Quran menjelaskan tentang sifat badan manusia pada surat al-An’am ayat 59, sedangkan Imam Ali As menyinggungnya pada khutbah pertama Nahjul Balaghah dengan tema tabiat dan sifat badan,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa manusia harus jeli memilih makanan yang akan dikonsumsinya, kita harus memilih makanan yang sehat, selain itu pengenalan jenis tabiat dan sifat badan serta pengontrolan nutrisi secara benar akan mampu memberikan pengaruh yang luar biasa dalam perilaku dan tindakan kita sehari-hari.
Ia melanjutkan bahwa memperhatikan makanan sesuai yang disarankan al-Quran, akan memberikan ketenangan, kebahagiaan, keceriaan, dan perilaku-perilaku yang benar dalam diri dan masyarakat.
Disebutkan bahwa Lembaga Hayat al-Thayyibah merupakan lembaga konsultasi ‘Nutrisi dalam al-Quran’ yang pertama di Iran, yang memberikan solusi pencegahan dan pengobatan dengan menawarkan nutrisi-nutrisi Qurani untuk berbagai jenis penyakit.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email