Hafsah Kara Mustafa, komentator politik yang menetap di London, mengatakan kepada Press TV bahwa pemerintah Inggris dalam upaya mencari alasan pembenaran untuk memasuki ruang privasi Muslim, mereka menciptakan suasana ketakutan, kepanikan, dan kekhawatiran terhadap Muslim.
KBS dengan mengutip Press TV melaporkan, pembicaraan itu terlontar setelah seorang komandan senior polisi Inggris mengumumkan ancaman-ancaman yang serupa dengan serangan-serangan kelompok teroris Daesy, karena hal inilah dipandang memasuki ruang privasi Muslim di Inggris adalah sangat penting dan mendesak.
Mac Chisyty, kepala polisi Muslim paling senior dalam sebuah wawancara dengan Guardian, mengatakan, “Akses ke ruang privasi adalah urgen untuk mengidentifikasi pandangan-pandangan yang mungkin menjadi awal dari ekstremisme supaya dapat diantisipasi secepat mungkin sebelum munculnya ekstremisme.”
Ia mengklaim bahwa perilaku-perilaku ekstremisme bisa ditunjukkan bahkan dalam bentuk membeli di toko-toko khusus seperti toko Marquez Spencer yang berada di bawah kendali Yahudi.
Ia menambahkan bahwa anak-anak yang berusia sekitar 5 tahun dapat dipengaruhi oleh propaganda, oleh karena itu harus diawasi secara ketat dan dideteksi tanda-tanda pertama semangat anti-Barat yang muncul darinya.
"Pernyataan-pernyataan seperti itu benar-benar akan memudahkan pekerjaan kelompok garis keras di dalam pemerintah Inggris demi melancarkan politik-politiknya," tandasnya.
Mustafa dalam menanggapi pernyataan itu mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Press TV bahwa pejabat pemerintah Inggris ini dalam upaya untuk mewujudkan suasana ketakutan terhadap Muslim.
Dia menegaskan bahwa berdasarkan kebijakan seperti itu, setiap bentuk penentangan terhadap rezim Zonis Israel dan produk-produk rezim ini dipandang sebagai suatu contoh dari sikap anti-Barat.
(KBS/Press-TV/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email