“Perang yang berlangsung di Yaman sebenarnya bukan perang, tapi serangan yang tidak adil pada sebuah negara tetangga dengan membombardirnya,” kata Rouhani, Sabtu, 09/05/15, di Tehran.
Presiden Iran Hassan Rouhani mengecam keras agresi militer Arab Saudi terhadap Yaman dan menyebut Riyadh telah membuat “kesalahan strategis paling vital” dengan melakukan operasi militer di Sana’a.”Perang yang berlangsung di Yaman sebenarnya bukan perang, tapi serangan yang tidak adil pada sebuah negara tetangga dengan membombardirnya,” kata Rouhani, Sabtu, 09/05/15, di Tehran.
Menurut Rouhani, Arab Saudi menuangkan bom terhadap warga Yaman yang miskin, bukannya membantu negara yang sedang berkembang.
Presiden Iran itu juga mengatakan pemerintah Saudi tidak memiliki pengetahuan tentang isu-isu politik di wilayah tersebut dan di seluruh dunia, karenanya Saudi memilih “jalan bom” di Yaman.
“Situasi bencana kemanusiaan di negara Muslim tertindas Yaman adalah tes sejarah bagi dunia,” tandasnya.
“Jika kesedihan kami kepada Yaman sama sekali tidak sama dengan kesedihan kita untuk sebuah negara seperti itu, dan seperti begitu di Eropa atau Asia, karena hal itu menunjukkan kita telah diinjak-injak semua prinsip kemanusiaan dan [prinsip] Komite Internasional Palang Merah [ICRC] dan Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran [PMI],” jelas Rouhani.
Ditambahkannya, ketidakberpihakan adalah prinsip utama ICRC dan PMI, dan dua badan itu seharusnya tidak membuat perbedaan antara negara-negara, baik di Yaman dan Suriah atau negara lain.
Rouhani lebih lanjut memuji upaya Palang Merah Iran yang mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Yaman dan mengatakan beberapa tawaran gagal mendapatkan hasil, karena ada upaya yang bertentangan dengan peraturan internasional.
Iran menurutnya akan terus melanjutkan upaya pengiriman bantuan kemanusiaan ke Yaman.
ICRC dan kelompok amal medis, Medecins Sans Frontieres (MSF), secara bulat menyatakan keprihatinan mendalam atas serangan udara Saudi yang menargetkan sendi-sendi kehidupan Yaman dan penjegalan terhadap pengiriman bantuan ke negara miskin itu.
PBB juga menyerukan akses yang “aman dan terpercaya” ke Bandara Internasional Sana’a untuk pengiriman bantuan kemanusiaan.
(Arrahmah-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email