SBY hadiri Rapimnas IMDI. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman
Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku sangat terkejut
dengan pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said di media massa. Hal itu
terkait pernyataan Sudirman yang menyebut pembubaran Petral di era
kepemimpinan SBY kerap berhenti di meja presiden.
"Saya amat
terkejut dengan pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yang menyerang dan
mendiskreditkan saya, ketika menjadi Presiden dulu. *SBY," demikian
kicau SBY dalam akun Twitter @SBYudhoyono, Senin (18/5) malam.
SBY
berharap Sudirman Said memberikan klarifikasi atas apa yang dimaksud.
Sebab, SBY mengaku saat masih menjadi presiden menginginkan penyimpangan
apapun diberantas.
"Saya bahkan membentuk Satgas Pemberantasan
Mafia Hukum, yang hakikatnya memberantas kejahatan dan penyimpangan
apapun. *SBY*," katanya.
"Tidak ada yang mengusulkan ke saya agar
Petral dibubarkan. Saya ulangi, tidak ada. Kalau ada pasti sudah saya
tanggapi secara serius. *SBY*," katanya.
Ketua Umum Partai
Demokrat ini mengaku tertib dalam manajemen pemerintahan. Isu serius
seperti mafia migas, pasti akan diresponsnya. Karenanya, kata SBY, tidak
mungkin usul pembubaran Petral di era kepemimpinannya berhenti di
mejanya.
"Hari ini saya berbicara dengan mantan Wapres Boediono
dan 5 mantan menteri terkait, apakah memang pernah ada usulan pembubaran
Petral. *SBY*."
"Semua menjawab tidak pernah ada. Termasuk tidak
pernah ada 3 surat yang katanya dilayangkan oleh Menteri BUMN Dahlan
Iskan waktu itu. *SBY*," kata SBY.
SBY menilai pemberitaan yang
menyebut pembubaran Petral berhenti di mejanya adalah fitnah dan masuk
dalam pencemaran nama baik. SBY mengaku masih menunggu klarifikasi dari
pihak-pihak yang menyebarkan.
"Mungkin tidak mudah menghadapi
yang tengah berkuasa sekarang ini. Tetapi, kebenaran adalah "power" yang
masih saya miliki. *SBY*," katanya.
Selama menjabat sebagai
presiden, SBY mengaku tidak pernah mengintervensi BUMN manapun. Termasuk
urusan tender dan bisnis. SBY juga mengaku berpesan agar semua BUMN
berkembang baik, membayar pajak dan deviden, tidak ada korupsi dan tak menjadi sapi perah.
"Sebenarnya
saya mendukung upaya pemerintahan Presiden Jokowi untuk lakukan
penertiban, karena setiap Presiden hakikatnya juga begitu. *SBY*."
"Tetapi,
kenapa harus terus menyalahkan pemimpin dan pemerintahan sebelumnya.
Popularitas bisa dibangun tanpa menjelekkan pihak lain. *SBY*."
"Tuduhan
dan fitnah yg disampaikan Menteri ESDM & pihak-pihak tertentu sulit
saya terima. Rakyat Indonesia, doakan saya kuat menghadapi. *SBY*,"
tutupnya.
Post a Comment
mohon gunakan email