Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label Boediono. Show all posts
Showing posts with label Boediono. Show all posts

Mimpi Prabowo Indonesia bebas pengkhianat dan akal-akalan

Jokowi bertemu Prabowo. ©2015 merdeka.com/istimewa

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto nampaknya belajar banyak dari hasil Pilpres 2009 lalu. Ketika kalah dari pasangan SBY-Boediono, Prabowo yang kala itu menjadi cawapres Megawati Soekarnoputri bak hilang ditelan bumi. Prabowo baru menampakkan diri lagi ke publik saat-saat jelang Pilpres 2014.

Namun ketika kembali harus menelan kekalahan di Pilpres 2014, mantan Danjen Kopassus ini tak begitu saja hilang. Prabowo aktif di media sosial, muncul di publik dengan kritik-kritik kerasnya kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Melalui akun Facebook maupun Twitter, Prabowo kerap menyapa para loyalisnya. Misalnya saja ketika memperingati hari ulang tahun Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) yang ke 67. Ketua Umum IPSI Prabowo Subianto menyampaikan pesan bahwa seorang pendekar sejati harus bermanfaat untuk orang banyak termasuk negaranya.

Prabowo juga kerap menuliskan mimpinya sebagai seorang tokoh politik agar Indonesia terbebas dari politik kotor dan pengkhianatan. Berikut pernyataan-pernyataan Prabowo selengkapnya, dihimpun merdeka.com, Jumat (22/5).

Mulai :


1. Bagaimana orang mau membela rakyatnya kalau dia berkhianat? 
Sebagai Ketua Umum IPSI, Prabowo mengingatkan kepada seluruh para pendekar pencak silat tidak sombong diri. Prabowo juga ingin para pendekar yang ada di Indonesia punya sifat pemaaf dan tidak emosional.

"Kemudian semakin berisi semakin menunduk, semakin difitnah semakin memaafkan. Semakin dihujat semakin tenang, bukan semakin marah," kata Prabowo dalam akun Facebooknya dikutip merdeka.com, Selasa (19/5) lalu.

Seorang pendekar sejati, lanjut dia, tak kenal kata dendam dan harus bisa membela diri, keluarga, lingkungan, dan negara. Bukan mengancam, menindas, atau menyakiti hati orang. Seorang pendekar sejati mengobati yang sakit, bukan menimbulkan kesakitan atau penderitaan, kata Prabowo.

"Saat ini saya melihat bangsa Indonesia tengah terbuai sehingga lupa akan nilai-nilai luhur bangsa. Inilah mengapa pencak silat harus digunakan sebagai pendidikan watak anak-anak kita. Kalau nilai ini kuat, korupsi akan berkurang di Republik Indonesia ini. Bagaimana orang mau membela rakyatnya, lingkungannya, daerahnya kalau dia mencuri dari rakyat, berkhianat kepada bangsanya?" tulis Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Prabowo Subianto

2. Dimana-mana saling bohong, menipu dan mengerjai.
Prabowo juga mengomentari soal kondisi politik yang terjadi saat ini. Dia prihatin ketika melihat orang-orang saling bohong, menipu dan mengerjai satu sama lain.

Dia memprediksi, Indonesia akan banyak mendapat ujian hingga tahun-tahun mendatang. Apalagi, tambah dia, sekarang muncul budaya di zaman sehari-hari, di mana orang saling sulit percaya, sulit menerima bahwa yang disampaikan para pemimpin itu benar.

"Banyak saya temukan sekarang di mana-mana berjenjang saling bohong, saling menipu, saling mengerjai satu sama lain. Sekarang pilihannya adalah, kalau semua lingkungan kita berbondong-bondong melakukan kebohongan, korupsi, ketidakjujuran, apakah salah kalau kita ingin berada di jalan lurus, di jalan yang benar? Itu tantangannya," tulis Prabowo.

"Kita adalah pendekar, sejak kecil kita dengan keyakinan, bahwa di ujungnya, yang benar akan diridhoi Allah," lanjut dia.

Prabowo Subianto

3. Prihatin antar pemerintah sendiri buat gaduh.
Koalisi Merah Putih memperingati hari jadi yang pertama tepat pada 20 Mei kemarin. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memastikan bahwa KMP akan menjadi mitra yang kritis dalam menyikapi kebijakan pemerintah.

Prabowo mengaku setuju dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengatakan bahwa Indonesia tidak akan maju jika kondisi politik dalam negeri terus gaduh. Khususnya di bidang ekonomi yang kini kondisinya terus merosot.

"Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan mengatakan, tidak mungkin ekonomi kita maju kalau politik kita terus gaduh. #1TahunKMP," tulis Prabowo dalam akun Twitter-nya @Prabowo08 dikutip merdeka.com, Kamis (21/5).

Namun demikian, Prabowo merasa prihatin dengan kegaduhan politik yang terjadi justru dilakukan oleh pemerintah sendiri. "Kita prihatin bahwa justru banyak kegaduhan-kegaduhan yang tak perlu ditimbulkan oleh beberapa individu dalam pemerintah sendiri. #1TahunKMP," tulis Prabowo lagi.

Prabowo Subianto

4. Politik tenang kalau tak ada akal-akalan hukum dan demokrasi.
Prabowo Subianto menjamin jika kondisi politik akan terus stabil jika demokrasi dijaga dengan baik. Menurut dia, demokrasi menjadi salah satu komitmen dari KMP.

"Ketenangan politik akan terwujud kalau demokrasi dihormati dan dijalankan. Tak boleh ada akal-akalan terhadap hukum & demokrasi. #1TahunKMP," terang dia.

Meski tak jelas apa maksud komentar Prabowo ini. Namun tak bisa dipungkiri jika komentar ini bersinggungan dengan kisruh dualisme Golkar dan PPP. Di mana saat ini para elite KMP kerap menuding sikap Menkum HAM Yasonna Laoly yang intervensi demokrasi di partai Golkar dan PPP.

"KMP akan selalu akan menjaga & mengutamakan kepentingan bangsa & negara. Mohon doa' dan dukungan sahabat selalu. Terima kasih. #1TahunKMP," imbuhnya.

(Source)

Akhirnya Dahlan Iskan Beberkan Mengapa Dulu SBY Lindungi Petral


PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral) secara resmi telah dibubarkan Pemerintahan Jokowi – JK.  Alasannya, keberadaan Petral tidak memberi perbaikan pada bisnis Pertamina, justru malah menggerogoti induknya tersebut. Pembubaran Petral kali ini memunculkan polemik dan menyeret nama mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Petral yang seharusnya dibubarkan sejak 2006 silam, namun gagal. Berbagai tudingan berdatangan hingga menyebut SBY yang melindungi keberadaan Petral.

“Dulu Pak Dahlan mau bubarkan Petral, tapi ada kekuatan besar. Yang ada Pak Dahlan bilang, tiga kali dipanggil SBY (Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono),” ujar Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri dalam diskusi bertajuk Energi Kita yang digagas merdeka.com, RRI, IJTI, dan Sewatama.

Faisal Basri juga pernah mengakui sempat bertemu mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan terkait kerumitan persoalan pembubaran Petral. Pengakuan Dahlan dari hasil pertemuan yang dilakukan di Aceh tersebut adalah, National Oil Company (NOC) Indonesia tidak sebaik lainnya. Dahlan dulu bahkan telah berniat menghentikan operasional Petral.

Namun, pembubaran Petral tidak mudah karena adanya pengamanan dari ‘atasan’ Dahlan. “Tapi kenapa susah dihentikan, karena ada langit (atasan) di atas Pak Dahlan,” kata Faisal di Jakarta, Rabu (24/12).
Ketika dikorek lebih jauh siapa langit yang dimaksud, Faisal ogah menyebutkan secara pasti. Namun, dia menegaskan bahwa ‘langit’ tersebut merupakan atasan Dahlan saat menjabat sebagai menteri. “Ya atasannya Pak Dahlan, siapa?” bebernya.

Tudingan Faisal Basri langsung dijawab SBY. mantan presiden tersebut merasa difitnah dengan tudingan yang beredar di media. Ketua Umum Partai Demokrat ini mengaku tertib dalam manajemen pemerintahan. Isu serius seperti mafia migas, pasti akan diresponsnya. Karenanya, kata SBY, tidak mungkin usul pembubaran Petral di era kepemimpinannya berhenti di mejanya.

“Hari ini saya berbicara dengan mantan Wapres Boediono dan 5 mantan menteri terkait, apakah memang pernah ada usulan pembubaran Petral. *SBY*.”

“Semua menjawab tidak pernah ada. Termasuk tidak pernah ada 3 surat yang katanya dilayangkan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan waktu itu. *SBY*,” kata SBY.

SBY menilai pemberitaan yang menyebut pembubaran Petral berhenti di mejanya adalah fitnah dan masuk dalam pencemaran nama baik. SBY mengaku masih menunggu klarifikasi dari pihak-pihak yang menyebarkan.
“Mungkin tidak mudah menghadapi yang tengah berkuasa sekarang ini. Tetapi, kebenaran adalah “power” yang masih saya miliki. *SBY*,” katanya.

Dahlan Iskan tahun 2012 silam pernah menulis dan menyebut kalau dia pernah bertemu dengan SBY membahas pembubaran Petral. Hal ini terungkap dari tulisan Dahlan yang dilansir merdeka.com tiga tahun lalu. Dahlan pernah membahas pembubaran Petral bersama SBY.

“Dalam satu bulan terakhir tiga kali Presiden SBY mengajak mendiskusikan soal ini dengan beberapa menteri. Termasuk saya. Arahan Presiden SBY jelas dan tegas bagi saya: benahi Pertamina. Kalau ada yang mengaku-ngaku dapat backing dari Presiden, atau dari Cikeas, atau dari Istana abaikan saja. Bisa saja ada yang mengaku-ngaku mendapat backing dari Presiden SBY. Tapi sebenarnya tidak demikian. Jangankan Presiden SBY, saya pun, di bidang lain, juga mendengar ada orang yang mengatakan mendapat backing dari Menteri BUMN!,” kutipan tulisan Dahlan tahun 2012 silam.

Dahlan juga mengaku dalam pembahasan tersebut juga diundang karen Agustiawan yang saat ini menjadi direktur utama Pertamina.

“Presiden SBY juga menegaskan itu sekali lagi minggu lalu. Dalam pertemuan menjelang tengah malam itu diundang juga Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Karen melaporkan sudah siap melakukan pembelian langsung, tanpa perantara lagi. Tentu diperlukan persiapan-persiapan yang matang. Tidak bisa, misalnya seperti yang diinginkan beberapa pihak, besok pagi Petral langsung dibubarkan. Pasokan BBM bisa terganggu. Dan bisa kacau-balau,” katanya.

Menurut tulisan Dahlan, ada beberapa motif yang berada di belakang isu pembubaran Petral kala itu. “Setidaknya ada tiga motif:
1) Ada yang dengan sungguh-sungguh dan ikhlas menginginkan Pertamina benar-benar C&C dan bisa menjadi kebanggaan nasional.
2) Dengan adanya Petral mereka tidak bisa lagi ‘ngobyek’ dengan cara menekan-nekan Pertamina seperti terjadi di masa sebelum Petral.
3). Ada yang berharap kalau Petral dibubarkan jual-beli minyak kembali dilakukan di Jakarta dan mungkin bisa menjadi obyekan baru.

Tentu, seperti juga bensin oplos, ada juga campuran lain: politik! Ada politik anti pemerintah Presiden SBY. Tapi yang keempat ini baiknya diabaikan karena politik adalah satu keniscayaan.

SBY geram disebut Menteri ESDM lindungi Petral

SBY hadiri Rapimnas IMDI. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku sangat terkejut dengan pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said di media massa. Hal itu terkait pernyataan Sudirman yang menyebut pembubaran Petral di era kepemimpinan SBY kerap berhenti di meja presiden.

"Saya amat terkejut dengan pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yang menyerang dan mendiskreditkan saya, ketika menjadi Presiden dulu. *SBY," demikian kicau SBY dalam akun Twitter @SBYudhoyono, Senin (18/5) malam.

SBY berharap Sudirman Said memberikan klarifikasi atas apa yang dimaksud. Sebab, SBY mengaku saat masih menjadi presiden menginginkan penyimpangan apapun diberantas.

"Saya bahkan membentuk Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, yang hakikatnya memberantas kejahatan dan penyimpangan apapun. *SBY*," katanya.

"Tidak ada yang mengusulkan ke saya agar Petral dibubarkan. Saya ulangi, tidak ada. Kalau ada pasti sudah saya tanggapi secara serius. *SBY*," katanya.

Ketua Umum Partai Demokrat ini mengaku tertib dalam manajemen pemerintahan. Isu serius seperti mafia migas, pasti akan diresponsnya. Karenanya, kata SBY, tidak mungkin usul pembubaran Petral di era kepemimpinannya berhenti di mejanya.

"Hari ini saya berbicara dengan mantan Wapres Boediono dan 5 mantan menteri terkait, apakah memang pernah ada usulan pembubaran Petral. *SBY*."

"Semua menjawab tidak pernah ada. Termasuk tidak pernah ada 3 surat yang katanya dilayangkan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan waktu itu. *SBY*," kata SBY.

SBY menilai pemberitaan yang menyebut pembubaran Petral berhenti di mejanya adalah fitnah dan masuk dalam pencemaran nama baik. SBY mengaku masih menunggu klarifikasi dari pihak-pihak yang menyebarkan.

"Mungkin tidak mudah menghadapi yang tengah berkuasa sekarang ini. Tetapi, kebenaran adalah "power" yang masih saya miliki. *SBY*," katanya.

Selama menjabat sebagai presiden, SBY mengaku tidak pernah mengintervensi BUMN manapun. Termasuk urusan tender dan bisnis. SBY juga mengaku berpesan agar semua BUMN berkembang baik, membayar pajak dan deviden, tidak ada korupsi dan tak menjadi sapi perah.

"Sebenarnya saya mendukung upaya pemerintahan Presiden Jokowi untuk lakukan penertiban, karena setiap Presiden hakikatnya juga begitu. *SBY*."

"Tetapi, kenapa harus terus menyalahkan pemimpin dan pemerintahan sebelumnya. Popularitas bisa dibangun tanpa menjelekkan pihak lain. *SBY*."

"Tuduhan dan fitnah yg disampaikan Menteri ESDM & pihak-pihak tertentu sulit saya terima. Rakyat Indonesia, doakan saya kuat menghadapi. *SBY*," tutupnya.

(Source)

Terkait Berita: