“Hidup dan mati kelompok teroris takfiri bergantung pada prinsip Islamofobia. Jika mereka tidak melangkah dalam rangka menjalankan proyek Islamofobia ini, maka mereka sebenarnya telah mati.”
Begitu ditegaskan olah Hujjatul Islam Ali Reza Ruzbehani, seorang ahli dan analis aliran sesat, kepada wartawan Kantor Berita Shabestan hari ini, Sabtu (9/5/2015).
Untuk itu, lanjut Ruzbehani, proyek Islamofobia adalah tugas utama kelompok takfiri. Selain kelompok takfiri ini, ada juga kelompok lain yang menjalankan proyek yang sama. Kita sebut saja aliran Baha’iah dan Sufiah yang memoles diri mereka dengan lahiriah islami.
“Dengan cara ini, mereka sebenarnya memang sengaja ingin merusak wajah Islam,” ungkap Ruzbehani.
Kelompok takfiri Negara Islam Iraq dan Syam (ISIL/ISIS), lanjut Ruzbehani, telah mengalahkan Baha’iah dan Sufiah dalam hal ini. Dengan mempertontonkan wajah Islam yang bengis, mereka telah menjadi aktor ulung dalam proyek Islamofobia ini.
“Sekarang ini, bahaya ISIL lebih bisa dirasakan daripada bahaya Baha’iah, Babiah, dan Israel sebelum ini,” tukas Ruzbehani.
Untuk menghadapi kelompok bengis seperti ini, ungkap Ruzbehani, kita harus memiliki dan mengambil langkah bersama. Kita harus menunjukkan wajah kasih sayang Islam kepada khususnya kawula remaja dan pemuda kita.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email