Pesan Rahbar

Home » » Waket DPD Apresiasi Masyarakat Aceh Terkait Pengungsi Rohingya

Waket DPD Apresiasi Masyarakat Aceh Terkait Pengungsi Rohingya

Written By Unknown on Thursday, 21 May 2015 | 06:18:00

Petugas medis memberikan pertolongan kepada warga etnis Rohingya yang terdampar di tempat penampungan sementara di Kuala Langsa, Aceh, 15 Mei 2015. (Foto: Antara/Rony Muharrman)

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Farouk Muhammad mengapresiasi tindakan para nelayan Indonesia dan Pemerintah Daerah (Pemda) Aceh yang dengan sigap menyelamatkan dan menampung sekitar 1.000 pengungsi Rohingnya.

“Terlepas dari solidaritas agama maupun regional tentu, sudah menjadi kewajiban kita sebagai umat manusia untuk membantu mereka yang terzolimi oleh sebuah rezim. Terlebih, kita sangat prihatin dengan respon negara-negara lain yang menolak keberadaan pengungsi Rohingya memasuki wilayah mereka,” kata Farouk dalam pernyataan pers yang diterima redaksi, Selasa (19/5).

Farouk menjelaskan bahwa penerimaan pengungsi berkewarganegaraan asing dan pencari suaka sudah diatur oleh Konvensi Jenewa dan Indonesia sebagai bagian dari komunitas Intermasional, baik atas nama kemanusiaan maupun kewajiban bernegara, wajib menerima mereka. Oleh karena itu, kata doktor dari University of Florida Amerika Serikat ini, usaha kemanusiaan tersebut perlu dilanjutkan dengan sungguh-sungguh.

“Penerimaan pengungsi tersebut perlu ditindaklanjuti tidak sekedar sebagai prosesi penerimaan namun juga pada bentuk daya upaya dalam memberikan jaminan keselamatam dan kehidupan sementara yang layak. Terkait hal tersebut, pemerintah daerah dan pemerintah pusat perlu segera membentuk komunikasi dan tim koordinasi yang melibatkan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Sosial untuk dapat memberikan bantuan penampungan yang layak,” ujarnya.

Indonesia sebagai anggota ASEAN wajib menekan sesama negara anggota ASEAN untuk dengan sigap mengambil tindakan atas masalah ini. Pemerintah Indonesia, kata Farouk, patut menuntut pemerintah Myanmar untuk menghentikan prosekusi terhadap kaum minoritas Rohingnya, dan meminta Thailand dan Malaysia untuk tidak acuh dalam masalah ini.

“Tentu saja upaya memberikan tekanan kepada ASEAN ini selaras dengan semangat solidaritas selatan-selatan pada Konferensi Asia Afrika yang baru saja berlalu,” imbuhnya.

Selain itu, ada baiknya pemerintah segera melakukan pendataan pengungsi untuk merekam data demografi para pengungsi, lokasi asal, ikatan keluarga dan profesi agar mereka tidak menjadi generasi yang hilang atau menjadi diaspora yang tertelan oleh masa politik, kata Farouk.

(Antara-News/Berita-Satu/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: