Pengamat politik dan Sekjend Partai Kehendak Rakyat Suriah memandang upaya-upaya Amerika mendukung terorisme dan ektremisme adalah bertujuan untuk mengantisipasi merosotnya kekuasaan negara ini di arena internasional dan berkesimpulan bahwa Washington tidak pernah serius berperang melawan kelompok teroris Daesy.
Amerika sekarang ini sedang mendukung kelompok-kelompok ekstremis seperti yang ada di Suriah, Ibadah Buzhbu, analis Suriah dan Sekjend Partai Kehendak Rakyat Suriah, akan mengkaji tema ini dalam wawancara dengan Sputnik.
Bagaimana politik Amerika sekarang ini dalam menghadapi peristiwa-peristiwa regional?
Amerika saat ini berwajah dua dan berpolitik ganda dalam menangani krisis-krisis regional di Timur Tengah dan dunia seperti dalam krisis Suriah. Kita menyaksikan bagaimana Amerika menentang aspirasi rakyat Suriah yang ingin mempertahankan keseluruhan wilayahnya dan menyatukan negaranya sendiri. Hal ini kontradiksi dengan janji-janji Amerika. Amerika pada hakikatnya bukan sahabat rakyat Suriah, melainkan dari dulu hingga sekarang ini dalam upaya memperluas krisis-krisis Suriah.
Apa peran koalisi internasional yang dipimpin oleh Amerika melawan Daesy?
Sejauh mana koalisi ini berhasil?
Menurut pengakuan rakyat Amerika, Barat, dan sekutunya, koalisi internasional yang dibentuk oleh Amerika - yang keluar dari peraturan internasional - dengan alasan berperang melawan kelompok teroris Daesy tidak melakukan langkah-langkah antisipasi meluasnya wilayah pengaruh Daesy dan mengalami kegagalan baik di Irak maupun di Suriah. Ada banyak keraguan mengenai tujuan koalisi ini, karena bukan hanya tidak berperang melawan Daesy, malah justru mendorong perang terhadap militer dan pemerintah Suriah.
Amerika pada dasarnya tidak ingin mencari solusi untuk krisis Suriah dan tidak serius berperang dengan Daesy, karena Daesy bentukan Amerika dan instrumen baru bagi fasisme yang digunakan dari Afghanistan hingga Afrika Tengah. Amerika sekarang berusaha untuk mencegah merosotnya pamor kekuasaannya di dunia internasional.
(Sputnik/Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email