“Mereka yang berkeyakinan bahwa seluruh problem Iran hanya bisa teratasi setelah seluruh embargo Barat dihapus sungguh berpikiran salah dan memiliki problem kejiwaan.”
Begitu hal ini ditegaskan oleh Ayatullah Sayyid Ahmad Alamulhuda imam salat Jumat kota Masyhad, Republik Islam Iran, kemarin dalam khutbah salat Jumat Masyhad yang dihadiri oleh seluruh lapisan masyarakat.
Ayatullah Alamulhuda di permulaan khutbah Jumat kali ini mengupas wejangan Rahbar tentang bagaimana kita membangun dan menjalin hubungan dengan pihak asing. Dalam ranah ini, ada dua teori yang telah ditawarkan. Teori yang masyhur adalah liberalisme yang senantiasa mengandalkan toleransi dan menuduh lawan mereka dengan kekerasan. Padahal, anonim dari toleransi bukanlah kekerasan, tetapi ketegaran memegang keyakinan.
Ayatullah Alamulhuda menekankan, berdasarkan ajaran Qurani, kita harus menjalin hubungan dengan pihak asing atas dasar perdamaian. Kita hanya bisa berperang melawan negara asing yang telah memulai perang terlebih dahulu.
Pada kelanjutan khutbah Jumat, Ayatullah Alamulhuda mengupas isu embargo dan sanksi yang telah dijatuhkan oleh Barat kepada rakyat Iran. Menurutnya, tidak diragukan lagi bahwa embargo memang telah menciptakan problem bagi Iran.
“Tetapi, selama tiga puluh lima tahun, kita memang telah hidup bersama sanksi dan embargo. Selama ini, kekuatan kita malah bertambah dan perkembangan ilmu pengetahuan Iran juga layak diacungi jempol,” tukas Ayatullah Alamulhuda.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email