Pesan Rahbar

Home » » Imam Gaib, Kenikmatan Batiniah dan Berpengaruh dalam Penyempurnaan Manusia

Imam Gaib, Kenikmatan Batiniah dan Berpengaruh dalam Penyempurnaan Manusia

Written By Unknown on Monday 29 June 2015 | 05:13:00


Dalam surah Luqman ayat 20, Imam yang gaib dikiaskan sebagai kenikmatan batiniah dengan dalil bahwa walaupun kegaibannya memiliki masalah-masalah yang tersendiri, namun tidak bisa dipungkiri berpengaruh khusus dalam penyempurnaan manusia.

Al-Quran adalah lentera bercahaya yang walaupun telah melewati sepuluh abad lebih dari masa penurunannya, masih terus menerangi jalan para penuntut kebenaran di sepanjang sejarah dan begitu pula di masa-masa yang akan datang. Dalam kitab suci Ilahi ini dijanjikan akan masa depan yang cerah dan jelas kepada manusia dengan mengglobalnya agama yang benar dan tentunya dengan perantaraan Imam Mahdi As dan para sahabatnya yang saleh akan terwujud dan meliputi segenap alam.

Dalam rangkaian kajian-kajian ini, ayat-ayat al-Quran yang paling penting tentang makrifat mahdawiyah akan disajikan dan poin-poinnya akan dikaji secara terpisah. Begitu pula di samping ayat-ayat, akan diungkapkan hadis-hadis yang sesuai dengannya dari para Imam Ahlulbait.

Penafsiran ayat-ayat ini telah disusun oleh para peneliti Pusat Khusus Bidang Mahdawiyah untuk para pecinta.
اَلَمْ تَرَوْا أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُم مَّا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً وَمِنَ النَّاسِ مَن يُجَادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلَا هُدًى وَلَا كِتَابٍ مُّنِيرٍ

Artinya: Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk kamu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan mencurahkan kepadamu seluruh nikmat-Nya, baik yang tampak (lahiriah) maupun yang tersembunyi (batiniah). Dan di antara manusia ada yang membantah tentang Allah tanpa pengetahuan dan petunjuk serta tanpa kitab yang memberi penerangan. (QS Luqman: 20)

Salah satu bagian dari kenikmatan lahiriah dan batiniah yang disebutkan adalah Imam yang lahir (nampak) dan gaib (tersembunyi). Muhammad bin Ziyad Azdy mengatakan, “Saya bertanya kepada Imamku, Imam Musa bin Ja’far, tentang firman Tuhan “Dia mencurahkan kepadamu…(… َأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ). Imam bersabda, “Kenikmatan lahiriah adalah Imam yang nampak dan yang batiniah adalah Imam yang gaib.” Saya berkata, “Apakah di antara para Imam ada yang akan gaib?” Beliau bersabda, “Iya, sosoknya akan tersembunyi dari penglihatan masyarakat, namun ingatan kepadanya tidak gaib di hati-hati Mukmin.”

Pesan-pesan:

1. Segenap penciptaan memiliki tujuan dan untuk dimanfaatkan oleh manusia. (سَخَّرَ لَكُم)

2. Kenikmatan-kenikmatan Ilahi sangat luas dan melimpah (َأَسْبَغَ) serta dalam jangkauan hamba-hamba-Nya (عَلَيْكُمْ), begitu pula beraneka ragam. (ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً)

3. Seluruh kehidupan manusia diliputi oleh nikmat-nikmat Ilahi, nikmat lahiriah dan batiniah. Karena itu waspadalah dan tetaplah merenung supaya nikmat-nikmat lahiriah tidak sampai melalaikan kita dari nikmat-nikmat batiniah. (وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً)

4. Kenikmatan adalah sesuatu yang sesuai dengan hakikat manusia dan membantu mengantarkannya kepada kesempurnaan akhir. Alasan mengapa Imam yang gaib dikiaskan sebagai kenikmatan batiniah, walaupun kegaibannya menimbulkan persoalan-persoalan tersendiri, namun perlu digaris bawahi bahwa hal itu juga berpengaruh dalam penyempurnaan manusia, seperti ujian khusus, pahala yang melimpah, dan…

5. Imam yang gaib adalah suatu kenikmatan. Dari aspek ini harus ada kemungkinan untuk dimanfaatkan. Kegaiban Imam untuk kaum Mukmin hanya tersembunyi dari penglihatan lahiriah, bukan di hati, karena itu ingatan beliau senantiasa dalam hati Mukmin dan inilah faktor yang membuatnya bergerak dan dinamis.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: