Menilik isu kemunculan Imam Mahdi dan akhir zaman, kita mungkin bisa merenungkan pernyataan Sayyid Hasan Nashrullah Sekjen Hizbullah berikut ini.
Sekarang banyak orang yang membicarakan tanda-tanda kemunculan Imam Mahdi as yang sama sekali tidak terdapat dalam hadis-hadis kita. Bahkan juga tidak pernah ada sekalipun dalam hadis-hadis yang lemah.
Ada beberapa poin yang harus kita perhatikan bersama sehubungan tanda-tanda kemunculan Imam Mahdi:
Pertama, kita harus waspada menyikapi pernyataan siapapun. Kita harus mengambil pernyataan yang bersumber dari Rasulullah saw dan Ahlul Bait as. Segala sesuatu yang tidak bersumber dari mereka tidak memiliki nilai.
Kedua, dalam menilai hadis, kita memerlukan seorang yang ahli. Ada banyak hadis yang disandarkan kepada Rasulullah, padahal beliau tidak pernah menyabdakannya. Untuk itu, kita harus waspada.
Ketiga, menentukan sebagian peristiwa dan menyatakan sebagai tanda kemunculan sungguh tidak bisa dipertanggungjawabkan. Untuk itu, kita tidak bisa menyatakan bahwa orang itu adalah Khurasani, atau peristiwa tertentu adalah peristiwa akhir zaman. Jika kita melakukannya, berarti kita telah bermain dengan akal masyarakat. Tindakan seperti ini bisa menyebabkan kelemahan dan bahkan keraguan terhadap pokok keyakinan tentang Imam Mahdi as.
Keempat, lebih penting dari tiga poin di atas. Kita membaca di halaman-halaman internet atau kaca-kaca televisi bahwa ada sebagian orang yang mengklaim sebagai wakil khusus Imam Mahdi as. Kita harus membohongkan mereka, karena beliau tidak memiliki wakil lagi setelah Ghaibah Kubra.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email