Gedung Putih pernah mengundang Tahera Ahmad selama Bulan Pengalaman Perempuan pada Maret lalu.
Seorang muslimah Amerika mengatakan dia menjadi korban diskriminasi agama setelah pramugari Inggris Airline menolak memberikan minuman kaleng Diet Coke karena dapat digunakan sebagai “senjata.”
Dalam sebuah posting di akun Facebook-nya pada hari Sabtu (30/5/15), Tahera Ahmad, seorang pembibing agama dan direktur perbedaan antar agama di Chicago Northwestern University, menjelaskan bagaimana ia ditolak saat meminta minuman kaleng yang belum dibuka dengan alasan keamanan, sementara penumpang lain yang duduk di sampingnya memegang satu di tangannya.
“Dia kemudian membawakan pria yang duduk di sebelah saya itu dengan sekaleng bir yang belum dibuka,” tulis Ahmad, menambahkan “jadi saya bertanya lagi mengapa dia menolak untuk memberikan saya sekaleng Diet Coke yang belum dibuka?”
“Kami tidak diizinkan untuk memberikan minuman kaleng yang belum dibuka kepada penumpang karena itu dapat digunakan sebagai senjata di pesawat,” Ahmad mengingat kembali pramugari yang mengatakannya.
“Jadi saya mengatakan kepadanya bahwa ini jelas diskriminasi terhadap saya karena dia memberi pria di sebelah saya sekaleng bir yang belum dibuka.”
Pesawat United Airlines
Sementara itu, perusahaan AS telah menyatakan bahwa masalah ini adalah “kesalahpahaman.”
“Awak pesawat sudah bertemu dengan Ibu Ahmad setelah penerbangan tiba di Washington untuk memberikan layanan dan membahas lebih lanjut masalah ini,” kata juru bicara Amerika Serikat Airline pada hari Minggu.
“Selain itu, kami berbicara dengan Ibu Ahmad siang ini, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari apa yang terjadi dan meminta maaf karena tidak memberikan layanan kepada pelanggan, kami berharap memiliki kesempatan untuk menyambut Ibu Ahmad kembali.”
Menurut siaran pers Universitas Northwestern, Ahmad pernah diundang makan Ramadhan oleh Presiden AS Barack Obama.
Gedung Putih telah mengundangnya pada Bulan Pengalaman Perempuan pada Maret lalu yang diakui prestasinya.
(Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email