Pesan Rahbar

Home » » Wawancara Asing dengan Ilmuwan Nuklir Iran, Penghianatan Terbesar kepada Rakyat Iran

Wawancara Asing dengan Ilmuwan Nuklir Iran, Penghianatan Terbesar kepada Rakyat Iran

Written By Unknown on Monday, 1 June 2015 | 07:15:00


Wakil Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran dan Imam Jumat di Provinsi Ardebil mengatakan bahwa kemestian wawancara asing dengan para ilmuwan nuklir mengandung pesan bahwa ‘Anda tidak boleh memiliki pangsa pengetahuan strategis’ dan ini adalah penghianatan terbesar kepada rakyat dan bangsa.

Ayatullah Seyyid Hasan Ameli, seorang wakil dari Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran dan Imam Jumat di Provinsi Ardebil, pada khotbah salat Jumat kemarin (29 Juni) di Mushalla Imam Khomeini mengatakan bahwa titik utama perbedaan dalam regulasi kesepakatan nuklir adalah permintaan tanpa batas untuk pemeriksaan dan wawancara dengan para ilmuwan nuklir.

Ia berkata, “Pemeriksaan seperti ini akan menghilangkan kewibawaan dan ketakutan kita di mata musuh dan memberikan rahasia-rahasia militer kita yang merupakan kehormatan negara kepada musuh. Hal ini akan lebih menguatkan mereka untuk menyerang secara serius dan memberikan sanksi yang melumpuhkan.”

Ia dengan mengisyaratkan bahwa mereka memberikan daftar nama para ilmuwan nuklir dan mendesak wawancara dengan mereka, mengungkapkan, “Rakyat kita akan bertanya bagaimana mereka mengetahui rincian para ilmuwan nuklir kita?; apakah ini tidak melalui penghianatan IAEA?; apakah ini tidak menegaskan bahwa para inspektur IAEA adalah spionase-spionase profesional CIA dan Mosad serta lembaga intelijen Eropa? Dalam kondisi demikian, rakyat kita berhak bertanya bahwa bagaimana Badan ini diletakkan sebagai pemutus dalam kesepakatan nuklir?”

Wakil Pemimpin Tertinggi di provinsi itu dengan menjelaskan bahwa terwujudnya kepercayaan penuh Iran kepada 5 + 1 dipandang sebagai hak yang benar-benar alami dan ia pun mengingatkan bahwa terciptanya kepercayaan tidak sepenuhnya bermakna mereka dapat menguasai rahasia-rahasia strategis negara.

(Shabestan/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: