Menteri Luar Negeri AS John Kerry telah meningatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang rencana penyerangan fasilitas nuklir Iran setelah kesepakatan nuklir.
Kerry menyebut aksi militer sepihak terhadap Iran “kesalahan besar.”
“Itu akan menjadi kesalahan besar, kesalahan besar dengan konsekuensi serius bagi Israel dan wilayah, dan saya tidak berpikir hal itu perlu,” kata Kerry NBC News, Jumat (24/7/15) ketika ditanya tentang kemungkinan serangan Tel Aviv.
Washington dan lima mitra negosiasinya menyepakati negosiasi nuklir dengan Iran di Wina pada tanggal 14 Juli.
Sanksi Iran akan dihapus dengan syarat beberapa pada program energi nuklir negara itu dibatasi.
Selama berbicara di Dewan Hubungan Luar Negeri sebelumnya, diplomat tertinggi AS itu juga mencatat bahwa Israel akan disalahkan atas penolakan kesepakatan oleh Kongres.
“Saya takut apa yang terjadi adalah jika Kongres merusak [kesepakatan], Israel benar-benar menjadi lebih terisolasi dan lebih dipersalahkan,” katanya.
Kerry juga mempertanyakan peringatan Netanyahu pada tahun 2012 yang mengatakan bahwa Republik Islam akan memiliki kemampuan senjata nuklir pada tahun berikutnya.
“Kami melihat waktu itu perdana menteri menggambar kartun bom di PBB dan sebagainya dan sebagainya,” katanya. “Tapi apa yang terjadi? Apa yang mereka lakukan tentang hal itu? Ada yang punya rencana untuk menggelar kembali?”
Kerry juga mengecam kritikan atas kesepakatan yang menekan pemerintahan Obama untuk menerapkan sanksi terhadap Iran.
“Saya pernah mendengar mereka mengatakan, ‘Kenapa kalian tidak menerapkan sanksi?'” Katanya. “Saya akan memberitahu Anda mengapa. Karena China, Rusia, Perancis dan Jerman dan negara-negara lainnya tidak berpikir hal itu diperlukan, bila mereka bersedia bernegosiasi dan memiliki kesepakatan”
Kerry juga mengakui bahwa sanksi anti-Iran tidak berhasil dan memperingatkan tentang serangan militer tanpa kesepakatan Wina.
“Kami akan mundur lagi ke titik di mana kami tidak dengan alternatif. Iran memperkaya [uranium], kita tidak bisa menginspeksi, kita tidak memiliki kemampuan untuk mengetahui apa yang mereka lakukan, kita tidak bisa merubah kembali program itu, kita kembali kesaat kita memulai konflik, “katanya.
Pada hari Kamis, Kerry membela hasil dari pembicaraan nuklir dalam sidang Senat. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email