Pesan Rahbar

Home » » Militan Muda Takfiri ISIS Asal Inggris Tewas Dirudal Koalisi AS

Militan Muda Takfiri ISIS Asal Inggris Tewas Dirudal Koalisi AS

Written By Unknown on Thursday 23 July 2015 | 06:27:00

Reyaad Khan, 21, militan ISIS asal Inggris dilaporkan tewas dirudal koalisi AS. (Daily Mirror)

Militan muda ISIS asal Inggris, Reyaad Khan, 21, dilaporkan telah tewas dalam serangan rudal pesawat tak berawak milik koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat (AS) di Suriah. Dia tewas tepat pada peringatan satu dekade serangan teror 7/7 di London.

Khan tewas setelah 20 bulan meninggalkan keluarganya di Cardiff untuk bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Sejak bergabung dengan ISIS, pemuda Inggris itu pernah mengunggah fotonya di media sosial, di mana dia berpose memegang pistol bersama para militan ISIS lainnya.

Kabar kematiannya pertama kali dilaporkan sejumlah media di Suriah. Tapi, ayahnya, Nazim Khan, 46, mengatakan bahwa dia tidak tahu apakah anaknya masih hidup atau sudah meninggal. Setelah bergabung dengan ISIS, Khan mengubah namanya menjadi Abu Dujana.

Sejumlah media Suriah melaporkan, koalisi internasional menyerang sebuah mobil di luar Rumah Sakit Al Shifa Dar pada 7 Juli 2015 dengan rudal. Sejak 7 Juli 2015, akun Twitter Khan juga tidak memperbarui kicauan tentang propaganda dan tulisan tentang kehidupannya di bawah rezim ISIS.

Sehari setelah serangan rudal, para militan ISIS melalui media sosial menyatakan bahwa Abu Dujana telah menjadi “martir”. Salah satunya, militan ISIS yang menyebut dirinya Abu Qaqa Britani.”Saya ingat @dujjyy00 Abu Dujana Britani mengatakan bahwa ia ingin (kemartirannya) pada bulan Ramadan, semoga Tuhan menerima dia,” tulis militan ISIS itu.

Sementara itu, ayahnya, Nazim Khan, yang berbicara di Cardiff, Inggris, mengaku tidak menerima kabar apa pun tentang anakanya. “Saya belum mendengar apa-apa, saya tidak punya kontak dengan dia,” katanya, seperti dikutip Daily Mirror, Rabu (22/7/2015).

(Sindo-News/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: