Ketua Komite Persahabatan Parlemen Iran dan Inggris dengan mengisyaratkan proses negosiasi di Wina mengatakan bahwa negosiasi dalam kondisi yang rumit.
Abbas Ali Manshur Arani, Ketua Komite Persahabatan Parlemen Iran dan
Inggris, dengan mengisyaratkan proses negosiasi di Wina mengatakan
kepada wartawan Shabestan, negosiasi berada dalam keadaan yang rumit dan
sulit serta langkah-langkah terakhir.
Ia mengungkapkan, “Ada keinginan kedua belah pihak untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan dan mencapai kesepakatan. Dan kurang lebih semuanya
telah sempurna demi kesepakatan yang menyeluruh, namun bagaimanapun
pihak lain akan melontarkan masalah-masalah yang mungkin saja dapat
menjadi faktor-faktor penghalang.”
“Kehadiran Dr. Zharif akan menujukkan hal ini bahwa kita semakin dekat
dengan penandatanganan surat kesepakatan (MOU), tentunya harus
disaksikan seberapa besar keinginan pihak lain terhadap tema-tema yang
dibicarakan,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, “Tentunya mereka sangat menekankan hal-hal penting yang
mereka pandang sebagai garis-garis merah, perkara inilah membuat
negosiasi menjadi rumit.”
Tentang kemungkinan perpanjangan negosiasi, ia menegaskan, “Kita
memiliki satu perpanjangan untuk jangka panjang dan jangka pendek yang
tentunya mungkin saja negosiasi akan berlanjut beberapa hari yang kedua
belah pihak akan sampai kepada suatu kesepakatan yang sama dan
persoalan-persoalan selesai dengan satu kesepahaman global antara kami
dan dua negara.”
(Shabestan/ABNS)
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email