Para pengikut Budha, Hindun, Kristen, dan agama-agama lain yang eksis di Malaysia kemarin ikut serta berpuasa bersama warga muslim dalam rangka membangun persatuan dengan Muslimin.
Ide “satu hari berpuasa bersama untuk warga Malaysia” dimunculkan dari sejak tahun 2009 lalu setelah muncul isu pertikaian agama yang disulut untuk mengadu domba antara warga muslim dan para pengikut agama Hindu. Selama enam tahun, seluruh pengikut aliran dan agama di Malaysia ikut berpuasa bersama dalam satu hari di bulan Ramadhan demi membangun dan menjalin persatuan dengan Muslimin Malaysia.
Penduduk Malaysia berjumlah 30 juta jiwa. 61 persen beragama Islam, 20 persen beragama Budha, 9 persen beragama Kristen, 7 persen beragama Hindu, dan 10 persen mengikuti aliran dan agama lain.
Bulan suci Ramadhan menjadi momen penting di Malaysia untuk merekatkan persatuan di kalangan warga yang menganut Islam dan non-Islam ini.
Di negara multi etnis seperti Malaysia, suasana Ramadhan hanya mendominasi warga muslim dan tidak menciptakan pembatasan-pembatasan tertentu untuk warga yang mengikuti agama lain. Untuk itu, seluruh restoran Barat dan nonmuslim aktif buka, dan penduduk China dan India melakukan aktifitas kehidupan mereka sehari-hari.
Pasar Ramadhan khusus dibuka sebelum waktu berbuka puasa tiba. Yang menarik, warga nonmuslim juga menghadiri pasar ini. Mereka juga mencari makanan-makanan khas Ramadhan untuk dibawa pulang ke rumah. Mereka juga merasa senang karena bisa menyantap aneka makanan yang tidak bisa mereka temukan di selain bulan Ramadhan.
(Republika/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email