Pesan Rahbar

Home » » Perspektif Barat tentang Kematian Raja Abdullah dan Kemunculan Imam Mahdi

Perspektif Barat tentang Kematian Raja Abdullah dan Kemunculan Imam Mahdi

Written By Unknown on Saturday 18 July 2015 | 02:09:00


Oleh: Hujjatul Islam Dehqani Arani

Raja Abdullah bin Abdul Aziz wafat dalam usia 90 tahun pada tanggal 23 Januari 2015 lalu. Lebih dari kondisi ambigu yang sekarang sedang menyelimuti kawasan Timur Tengah seperti krisis Suriah, Iraq, dan Yaman, serta pertikaian dalam tubuh kerajaan Arab Saudi untuk memperebutkan takhta kerajaan, kematian Abdullah ini membuka sebuah isu baru di media-media Barat: apakah kematian Abdullah adalah sebuah prolog untuk kemunculan Imam Mahdi as?

Dari sejak sebulan lalu ketika penyakit Abdullah semakin parah dan besar kemungkinan ia akan meninggalkan dunia ini, sebagian media Barat mengangkat tema-tema yang masih diperdebatkan oleh media-media dalam negeri dan sumber-sumber referensi Syiah. Salah satu contohnya adalah dokumenter “Kemunculan Sudah Dekat” yang diproduksi di penghujung 2010 lalu. Tema-tema ini memperoleh reaksi luas di media-media Barat dan sungguh layak direnungkan. Situs-situs analisa-politik seperti www.al-monitor.com dan www.zenpundit.com serta situs-situs yang memiliki orientasi apokaliptik seperti www.beforeitsnews.com dan www.thetrumpet.com adalah sebagian contoh media tersebut.

Untuk lebih mengenal muatan isu-isu tersebut, marilah kita telaah dua situs berikut ini:
Situs al-Monitor dalam ikon “Urat Nadi Iran” memuat sebuah makalah dengan judul “Sebagian Syiah Menisbahkan Kematian Raja Abdullah untuk Masa Akhir Zaman”.

Dalam makalah ini, kita membaca:
“Dalam hadis-hadis Syiah ditegaskan, setelah kematian seorang raja yang bernama Abdullah di Hijaz (kawasan barat Arab Saudi), tak seorang raja pun mampu mempertahankan takhta dan mahkota kerajaan. Pertikaian-pertikaian akan merajalela hingga Imam Mahdi as muncul.”

Setelah itu, al-Monitor menyebutkan sebuah hadis dari Rasulullah saw dengan kandungan yang hampir sama dan menyebutkan referensi dari buku Mi’atan wa Khamsun ‘Alamah hatta Zhuhur al-Imam al-Mahdi.

Masih banyak perbincangan tentang buku ini. Pertama, penulis buku masih misterius. Kedua, hadis-hadis yang disebutkan di dalamnya tidak memiliki jalur sanad atau memiliki jalur sanad yang sangat lemeh, termasuk hadis Rasulullah saw tersebut. Yang lebih menarik perhatian lagi, penulis yang besar kemungkinan masih berdarah Iran menyebutkan sebuah hadis dari Nahjul Balaghah yang tidak pernah ditemukan dalam buku-buku Nahjul Balaghah yang ada sekarang ini.

Dalam makalah ini disebutkan, “Sebagian berkeyakinan bahwa kemunculam kelompok-kelompok teroris di Timur Tengah yang mengibarkan panji-panji hitam adalah tanda lain bagi kemunculan Imam Mahdi. Dalam Nahjul Balaghah yang merupakan kumpulan ucapan Imam Ali as, imam pertama kaum Syiah, disebutkan, ketika kalian menyaksikan panji-panji berwarna hitam, maka janganlah kalian melakukan gerakan apapun, karena klaim mereka adalah batil dan janganlah kalian membantu mereka. Hati mereka tak berbeda dengan robekan-robekan besi. Nama mereka diambil dari nama tempat.”

Di penutup makalah, penulis mengakui bahwa hadis-hadis sahih Syiah kontradiktif dengan hadis-hadis tersebut. Tetapi, kemunculan perubahan-perubahan besar di Timur Tengah dan kemunculan Imam Mahdi as setelah kematian Abdullah adalah suatu hal yang sangat mungkin terjadi.

Situs dan majalah lain yang menganalisa kematian Raja Abdullah serta hubungannya dengan analisa-analisa apokaliptik adalah situs The Trumpet. Situs dan majalah ini didanai oleh Gereja Tuhan di Philadelphia (Philadelphia Church of God).

Dalam makalah yang dimuat oleh The Trumpet untuk edisi 23 Januari 2015 lalu disebutkan, “Sebagian muslimin Syiah dari sejak sebelum ini berkeyakinan, berdasarkan ramalan-ramalan apokaliptik Islam, kematian Abdullah akan melahirkan rentetan peristiwa dan instabilitas di Arab Saudi, dan instabilitas ini akan terus berlanjut hingga Imam Mahdi muncul. Dalam kitab al-Ghaibah karya Syaikh Thusi disebutkan, ‘Di akhir zaman kelak ada seseorang yang memiliki nama binatang akan berkuasa. Setelah itu, seseorang yang bernama Abdullah akan memegang tampuk kekuasaan. Barang siapa memberitahukan kematian Abdullah kepadaku, maka saya juga akan memberikan kabar gembira tentang kemunculan Mahdi kepadanya. Setelah beberapa hari dan beberapa bulan berlalu dari kematian Abdullah, pemerintahan Mahdi akan muncul.’ Maksud dari raja yang memiliki nama binatang itu adalah Raja Fahd yang berarti harimau kumbang dan setelah ia, Abdullah berkuasa.”

Setelah prolog ini, makalah memuat sebuah tema yang dalam beberapa tahun terakhir ini sering dimuat di media-media Barat sebagai berikut:
“Kaum Syiah Itsna Asyariah berkeyakinan bahwa Mahdi as hanya akan muncul di sebuah belahan sejarah yang didominasi oleh kekacauan. Ia akan muncul pada periode perang-perang akhir zaman demi menegakkan keadilan di dunia dengan cara merubah seluruh masyarakat menjadi muslim Syiah. Untuk itu, kekacauan adalah sebuah kebutuhan demi kemunculannya. Dengan demikian, banyak pengikut Syiah berkeyakinan, dengan menyulut kekacauan, kita bisa mempercepat kemunculan sang juru penyelamat Syiah.

Makalah-makalah di atas sangat panjang dan memuat banyak poin yang layak diperhatikan. Tetapi, kami tidak akan menyebutkan seluruh poin yang ada supaya pembahasan kita tidak bertele-tele.

Guna menelaah makalah-makalah semacam ini lebih lanjut, ada beberapa poin yang perlu kita perhatikan bersama:

a. Fokus seluruh makalah itu terhadapa hadis-hadis apokaliptik dan akhir zaman terutama hadis-hadis Syiah tentang kemunculan Imam Mahdi as sangat menarik kita perhatikan.

b. Mengangkat tema secara ambigu tanpa menyebutkan argumentasi yang bisa dipertanggungjawabkan serta memilih buku-buku referensi seperti Mi’atani wa Khamsun tersebut termasuk strategi umum makalah-makalah tersebut.

c. Penyebutkan alamat sebuah hadis tidak dilakukan dengan kongkrit. Mungkin juga hal ini terjadi lantaran para penulis menukilnya dari sumber kedua.

d. Untuk menelaah lebih lanjut tentang kebenaran hubungan kematian Abdullah dengan isu-isu apokaliptik, kita dapat merujuk lebih jauh wawancara Ayatullah Najmuddin Thabasi dan tulisan Hujjatul Islam wal Muslimin Muhammad Syahbaziyan yang memang merupakan seorang ahli di Hauzah Ilmiah Qom.


Sumber-sumber Referensi:
1. www.mahdaviat.porsemani.ir/content/همه-چیز-درباره-مستندی-به-نام-ظهور-نزدیک-است
2. http://www.al-monitor.com/pulse/originals/2015/01/iran-saudi-arabia-king-abdullah-end-times.html
3. http://www.thetrumpet.com/
4. http://www.thetrumpet.com/article/12373.19.0.0/religion/islam/king-abdullahs-death-fulfills-end-time-prophecies-say-shiites

(Shabestan/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: