Riyadh telah mengumumkan genjatan selama lima hari
ditengah agresi militernya yang mematikan terhadap Yaman, menurut Saudi
Press Agency.
Sebuah pernyataan yangdikeluarkan SPA Sabtu (25/7/15) mengatakan bahwa gencatan senjata “kemanusiaan” akan berlaku pada hari Minggu malam pukul 11:59 waktu Yaman (2100 GMT) dan akan berlangsung hingga lima hari kedepan.
Dikatakan gencatan senjata dimaksudkan untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan dan medis kepada rakyat Yaman.
Pernyataan itu memperingatkan, bahwa Riyadh berhak untuk menanggapi setiap kegiatan militer atau gerakan yang bersekutu dengan gerakan Houthi Ansarullah.
Dikatakan jet tempur Saudi akan terus melakukan misi pengintaian di atas Yaman untuk memperoleh informasi tentang pergerakan pasukan Houthi dan sekutunya.
Gerakan Ansarullah Yaman belum membuat keputusan atas komentar pernyataan itu.
Sebelumnya Arab Saudi telah berulang kali melanggar gencatan senjata yang ditengahi PBB di Yaman.
Agresi Saudi terhadap Yaman dimulai sejak 26 Maret – tanpa mandat PBB – dalam upaya untuk melemahkan gerakan Houthi Ansarullah dan mengembalikan kedudukan mantan Presiden Yaman, Abd Rabbuh Mansur Hadi, sekutu setia Riyadh.
Juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Rupert Colville, mengatakan pada awal bulan ini bahwa setidaknya 1.693 warga sipil tewas dan 3.829 lainnya terluka di negara Arab sejak 26 Maret. Namun, sumber-sumber lokal mengatakan lebih dari 4.500 orang telah kehilangan nyawanya. []
(MahdiNews/ABNS)
Sebuah pernyataan yangdikeluarkan SPA Sabtu (25/7/15) mengatakan bahwa gencatan senjata “kemanusiaan” akan berlaku pada hari Minggu malam pukul 11:59 waktu Yaman (2100 GMT) dan akan berlangsung hingga lima hari kedepan.
Dikatakan gencatan senjata dimaksudkan untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan dan medis kepada rakyat Yaman.
Pernyataan itu memperingatkan, bahwa Riyadh berhak untuk menanggapi setiap kegiatan militer atau gerakan yang bersekutu dengan gerakan Houthi Ansarullah.
Dikatakan jet tempur Saudi akan terus melakukan misi pengintaian di atas Yaman untuk memperoleh informasi tentang pergerakan pasukan Houthi dan sekutunya.
Gerakan Ansarullah Yaman belum membuat keputusan atas komentar pernyataan itu.
Sebelumnya Arab Saudi telah berulang kali melanggar gencatan senjata yang ditengahi PBB di Yaman.
Agresi Saudi terhadap Yaman dimulai sejak 26 Maret – tanpa mandat PBB – dalam upaya untuk melemahkan gerakan Houthi Ansarullah dan mengembalikan kedudukan mantan Presiden Yaman, Abd Rabbuh Mansur Hadi, sekutu setia Riyadh.
Juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Rupert Colville, mengatakan pada awal bulan ini bahwa setidaknya 1.693 warga sipil tewas dan 3.829 lainnya terluka di negara Arab sejak 26 Maret. Namun, sumber-sumber lokal mengatakan lebih dari 4.500 orang telah kehilangan nyawanya. []
(MahdiNews/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email