Pesan Rahbar

Home » » Gereja Ayam Tersembunyi di Magelang Kini Mendunia

Gereja Ayam Tersembunyi di Magelang Kini Mendunia

Written By Unknown on Saturday 1 August 2015 | 06:08:00


Umat Kristen sedunia kini sedang membicarakan bangunan gereja berbentuk ayam yang ada di Magelang, Jawa Tengah.

Surat kabar Inggris, The Daily Mail, Senin (13/7/2015), turut melaporkan keberadaan tempat ibadah berbentuk unik tersebut.

Lokasi gereja ayam ini agak sulit ditemukan tanpa bertanya pada warga setempat.

Letak persisnya ada di bukit Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Magelang. Jarak gereja unik ini sekitar 2,5 kilometer dari Candi Borobudur.

Wujud bangunan yang tidak dicat ini menyerupai sosok ayam memakai mahkota.

Di dalam gereja jangan harap ada bangku atau altar. Hanya ada pilar dan tanah kosong tidak terawat.

Orang di balik gereja nyentrik tersebut adalah Daniel Alamsjah. Pria yang kini berusia 67 itu adalah pengusaha asal Jakarta.

Daniel Alamsjah berusaha meluruskan pandangan orang-orang bahwa ini bangunan berbentuk ayam. Menurut Daniel, sebetulnya itu wujud merpati yang sudah diilhamkan padanya sejak tahun 80-an.

“Saya mendapat ilham dari Tuhan untuk membangun tempat ibadah,” ujar Daniel Alamsjah.

‘Mungkin karena saya umat Kristen sehingga orang-orang berpikir saya sedang membangun gereja. Tapi itu bukan gereja. Aku sedang membangun sebuah rumah doa … tempat bagi orang-orang yang percaya pada Tuhan, ” katanya lagi.


Pada tahun 1989, ia berjalan melalui Magelang, yang menjadi kampung halaman isterinya. Kala itu, Daniel melihat pemandangan yang sama dengan yang dilihatnya dalam mimpinya.

“Saya berdoa sepanjang malam di sana dan saya mendapat wahyu bahwa saya harus membangun rumah doa di tempat itu,” katanya.

Satu tahun kemudian, Daniel membeli tanah di sana seluas 3.000 meter persegi dari warga setempat di Rhema Hill sebesar Rp 2 juta rupiah dan dilunasi selama empat tahun.

Sekarang orang dari berbagai agama yang berbeda, termasuk Buddha, Islam, dan Kristen, melakukan ritual doa di rumah itu dengan cara mereka sendiri.

Tanah yang tersembunyi di Borobudur itu dia dapatkan pada 1989 ketika berjalan-jalan ke Magelang. Dia melihat puncak bukit itu persis seperti yang dia terima dalam wahyu.

Sayang, krisis 1997 membuat upayanya membangun tempat ibadah itu kandas. Disebutkan pula adanya sedikit penolakan dari warga sekitar.

Selain gereja, bangunan ‘merpati’ itu menurut Daniel hendak dipakai untuk lokasi retret, penyembuhan orang yang menderita penyakit, dan pelbagai aktivitas sosial lainnya.

Alamsjah menegaskan rehabilitasi di rumah doa ini adalah untuk terapi bagi anak-anak cacat, pecandu narkoba, dan orang gila.

Rumah Doa itu akhirnya ditutup pada tahun 2000 karena biaya konstruksi yang terlalu tinggi. Meski begitu banyak wisatawan terus mengunjunginya.

Wasno, warga Desa Gombong, adalah salah satu dari 30 penduduk setempat yang membantu Alamsjah.

Wasno menyediakan lahan parkir di rumahnya di kaki bukit itu untuk pengunjung Gereja Ayam.

Melalui keajaiban media sosial, Gereja Ayam telah menjadi hotspot untuk blogger perjalanan seperti Putri Normalita yang menangkap gambar yang indah dari bangunan lain-duniawi dan berbagi secara online.

Dia mengatakan : “Ada sangat sedikit sejarah tentang bangunan, masih banyak wisatawan ingin mengunjungi dan bahkan memiliki pernikahan mereka di sana. Mungkin itu justru karena misteri yang banyak orang ingin datang melihatnya tangan pertama.”.

“Ada banyak nama untuk bangunan ini, misalnya: Gereja Chicken, Gereja Bird, Gereja Dove, Pigeon Hill dan banyak nama lainnya,” katanya lagi.

Wisatawan lain menggambarkan bagaimana lima dari delapan pilar memegang bangunan hingga kini runtuh.

Alek Kurniawan mengatakan: “Ini adalah yang paling aneh, ternyata kamar ini bertingkat. Ruang atas digunakan sebagai aula gereja. Sementara di ruang bawah tanah, ada kamar seperti kamar tidur dan kamar mandi.”

Dia menambahkan, kamar itu tidak tertembus cahaya sehingga perlu menggunakan senter untuk mencarinya. Ada juga kelelawar yang mungkin tinggal di sana.

“Ada 15 kamar seperti kamar tidur dan 1 kamar dengan 3 kamar mandi. Ada satu pintu lagi kita tidak masuk. Banyak juga grafiti di dinding, misalnya kata-kata buruk dan gambar wanita telanjang ditemukan,” katanya.

(The-Daily-Mail/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: