Pesan Rahbar

Home » » Harun Yahya, Seorang Freemason yang Mengaku Imam Mahdi

Harun Yahya, Seorang Freemason yang Mengaku Imam Mahdi

Written By Unknown on Sunday, 9 August 2015 | 14:42:00


Adnan Oktar yang juga dikenal dengan nama Harun Yahya adalah sebuah nama yang dikenal oleh mereka yang menelaah isu-isu akhir zaman dan konsep juru penyelamat. Sangat disayangkan sekali, orang ini memiliki nama baik di dalam benak mayoritas mereka. Dalam catatan ini, kami berusaha untuk mengupas tuntas siapakah sebenarnya Adnan Oktar yang juga akrab dikenal dengan nama Harun Yahya ini.

Adnan Oktar lahir pada tahun 1956 M di kota Ankara, Turki. Dalam silsilah nasab palsu yang ia klaim sebagai silsilah keturunan dirinya disebutkan bahwa nenek moyangnya berasal dari keturunan Rasulullah saw yang hidup di kawasan Qafqaz. Mereka dikenal dengan julukan “keturunan singa”.

Dalam silsilah keturunan itu, nasab Adnan Oktar bersambung kepada Imam Husain as. Dari jalur ibunda Imam Ali bin Abi Thalib as, ia meyakini nasabnya bersambung kepada Nabi Dawud as.

Setelah sang ayah meninggal dunia, Adnan Oktar mengenyam pendidikan tingkat dasar, menengah, dan atas di tempat kelahirannya. Pada tahun 1977, ia masuk ke perguruan tinggi kesenian Istanbul. Ia memilih jurusan desain interior. Tetapi setelah beberapa waktu berlalu, ia berubah jurusan dan memilih jurusan filsafat, sastra, dan sejarah.

Berdasarkan laporan koran-koran yang dicetak pada masa itu, Adnan Oktar sering membaca buku-buku akhir zaman karya Sa’id Nursi pendiri Jamaah Nur dan mengaplikasikan kandungan buku tersebut atas dirinya. Ia mengklaim secara terang-terangan sebagai Mahdi akhir zaman yang telah dijanjikan itu.

Salah satu faktor yang mendorong Adnan Oktar untuk membuat silsilah keturunan palsu adalah ajaran Sa’id Nursi yang menekankan bahwa juru penyelamat akhir zaman berasal dari keturunan Nabi Dawud as.


Penyakit Jiwa

Menurut penegasan dokumen-dokumen medis yang kongkrit, Adnan Oktar pada masa muda berada di bawah pengawasan rumah sakit lantaran problem kejiwaan yang parah.

Sering mengganggu dan menyakiti mahasiswa lain adalah kelakuan rutin Adnan Oktar. Setelah dilakukan diagnosa terbukti bahwa ia mengidap dua gangguan jiwa: paranoid dan shizoid. Realita ini bisa ditemukan dalam koran yang terbit kala itu seperti koran Hurriyat.

Akan tetapi, lantaran permintaan pihak militer Turki, akhirnya Adnan Oktar dinyatakan sehat dan tidak memiliki gangguan apapun. Kartu sehat jiwa pun keluar untuknya. Ini adalah sebuah peristiwa aneh yang masih selalu menghantui benak kita.

Pertanyaan yang hingga kini belum terjawab adalah mengapa Adnan Oktar menarik perhatian para pemilik kekuasaan Turki?

Berlandaskan pada dokumen militer Turki, setelah kartu sehat jiwa itu keluar, KTP Adnan Oktar berubah dari nama Adnan Arslan Ogullari menjadi Harun Yahya. Alasan utama pemilihan nama ini adalah supaya ia dinilai dekat dengan dua nabi besar Ilahi:
a. Nabi Harun as yang merupakan satu-satunya pembela Nabi Musa as dalam menjalankan misi Ilahi.
b. Nabi Yahya as yang merupakan nabi pemberi berita gembira atas kemunculan Nabi Isa al-Masih as.


Juru Penyelamat Muslim atau Freemasoner Zionis?

Masih ada hal yang menarik di balik perubahan nama Adnan Oktar ini. Berdasarkan dokumen kongkrit yang ada dan kecenderungannya kepada agama Yahudi, ia menegaskan berasal dari keturunan nabi bangsa Yahudi dan Israel. Untuk itu, sangat besar kemungkinan bahwa keluarga Oktar ini termasuk bangsa Yahudi tersembunyi yang dikenal dengan nama aliran Donme.

Aliran Yahudi ini dibentuk oleh Sabbatai Zevi. Anggota aliran ini adalah para pengikut Yahudi yang menampilkan diri sebagai muslim.

Perlu diketahui, aliran Donme dibentuk pada masa imperium Utsmaniah dengan tujuan untuk mencegah pengaruh Islam di Eropa. Para pencetus aliran ini, lantaran khawatir peristiwa Andalusia kembali terulang terjadi, menyusupkan anggota Donme ke dalam tubuh imperium Utsmaniah.

Menurut penegasan ensiklopedia Judaica, Kamal Pasya yang lebih dikenal dengan sebutan Ataturk termasuk salah satu anggota termasyhur aliran misterius ini.

Para pengikut aliran Donme memiliki dua nama: satu nama Yahudi untuk majelis-majelis khusus dan satu nama Islam. Dua nama untuk Adnan Oktar muncul dari ajaran aliran ini. Harun Yahya adalah sebuah nama yang murni berbasis Ibrani.

Perlu diketahui bersama, pada tahun 2006, Adnan Oktar secara resmi mengakui keberadaan peristiwa Holocaust dan mengecam keras pembantaian kaum Yahudi.

Dalam sebuah dialog dengan stasiun televisi Israel News 24i, Adnan Oktar menyatakan bahwa tanah Palestina berdasarkan ajaran Qurani adalah sebuah tanah air yang telah dijanjikan untuk bangsa Yahudi.

Pencuri Karya Ilmiah yang Mahir

Hingga kini, Adnan Oktar telah menerbitkan 285 buku dengan nama samaran Harun Yahya. Tetapi, ternyata jerih payah untuk menulis seluruh karya ini telah dilakukan oleh orang. Adnan Oktar hanya membubuhkan nama Harun Yahya di bagian bawah buku.

Suatu kali, Adnan Oktar dipanggil untuk berdialog tentang mukjizat al-Quran di sebuah stasiun televisi. Ia pun terpaksa harus membaca beberapa potong ayat al-Quran. Di sini, para pemirsa menyaksikan jelas banyak kesalahan ia membaca ayat-ayat al-Quran. Dari sejak saat itu, ia diragukan apakah menguasai sumber-sumber agama Islam?

Qadir Mishr Oglu menyatakan, “Buku-buku orang yang mengaku sebagai Mahdi akhir zaman ini bukanlah hasil karya tulisnya sendiri. Semua itu hanyalah terjemahan dari buku-buku berbahasa Inggris. Saya memiliki naskah asli buku-buku tersebut.”

(Va’deh-ye Sadeq/Shabestan/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: