Pesan Rahbar

Home » » Pemimpin Revolusi Islam dalam Pertemuan Para Penyelenggar Haji: Pengalaman Pemersatu Rakyat Iran Dialihkan dalam Haji/ Urgensi Perhatian Terhadap Aspek Sosial dan Individu Haji

Pemimpin Revolusi Islam dalam Pertemuan Para Penyelenggar Haji: Pengalaman Pemersatu Rakyat Iran Dialihkan dalam Haji/ Urgensi Perhatian Terhadap Aspek Sosial dan Individu Haji

Written By Unknown on Tuesday 25 August 2015 | 13:19:00


Ayatullah Sayid Ali Khamenei (Rahbar), Sabtu sebelum zuhur, dalam pertemuan sejumlah para eksekutif haji, menyebut alihan pengalaman pemersatu rakyat Iran dalam kongres besar haji menyebabkan solidaritas, empati dan kekuatan lebih umat Islam.

Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari situs kantor Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Sabtu pagi, dalam pertemuan dengan para eksekutif dan penyelenggara haji dan kunjungan tempat-tempat suci, menyebut haji sebagai penjamin “kesinambungan Islam dan manifestasi persatuan dan keagungan umat Islam” dan dengan menegaskan perhatian terhadap aspek sosial dan individual kewajbian besar ini, menganggap alihan pengalaman pemersatu rakyat Iran dalam kongres besar haji menyebabkan solidaritas, empati dan kekuatan lebih umat Islam.

Beliau dengan mengisyaratkan kriteria istimewa haji terhadap kewajiban-kewajiban Islam lainnya menambahkan, haji memiliki dua aspek berbeda, individu dan sosial, dimana menjaga setiap dari dua aspek ini akan memiliki efektivitas dalam kebahagiaan duniawi dan ukhrawi bagi para haji dan masyarakat muslim.

Rahbar meyakini bahwa ziarah ke rumah Allah dan manasik haji adalah sebuah kesempatan istimewa untuk mensucikan ruh, mendekatan diri kepada Allah dan mempersiapkan bekal sepanjang umur. Beliau dengan berbicara kepada para penziarah rumah Allah menambahkan, Hargailah setiap satu dari amalan-amalan haji dan kenyangkanlah ruh dan jiwa kalian dalam muara kenikmatan yang agung dan suci ini.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam menjabarkan aspek sosial haji juga mengisyaratkan kehadiran serentak semua masyarakat dengan semua perbedaan ras, mazhab, kebudayaan dan lahiriah di Mekah dan Madinah. “Haji merupakan manifestasi dan kesempatan sejati Persatuan Islam”, tambah beliau”.
Beliau mengkritik orang-orang yang dengan beragam cara, memudarkan hakikat dan urgensi umat Islam, seperti membesar-besarkan makna nasionalisme. “Haji merupakan contoh signifikan dari pembentukan umat Islam dan kesempatan yang sangat besar untuk satu bahasa, satu hati dan mengungkapkan simpati kaum muslimin dunia,” tambah beliau.

Rahbar menyebut manifestasi keagungan umat Islam dan kesempatan bertukar pengalaman sebagai poin penting lain aspek sosial haji dan menambahkan, penjelasan dan perefleksian pengalaman-pengalaman berharga negara-negara muslim akan memperkuat umat Islam.

Beliau dalam ranah ini mengisyaratkan pengalaman efektif dan efesien rakyat Iran dalam mengenal musuh, tidak percaya kepada musuh dan tidak keliru mengambil teman dengan musuh dan menambahkan, masyarakat kita dengan pemahaman yang layak diapresiasi mengetahui bahwa arogansi global dan Zionisme adalah musuh sejati Iran dan umat Islam. Oleh karenanya dalam semua pertemuan-pertemuan besar nasional dan Islam mereka senantiasa menyelogankan anti Amerika dan Zionisme.

“Dalam 36 tahun terakhir, terkadang arogansi terus memusuhi Iran dengan bahasa dan sikap negara-negara lain, namun rakyat Iran mengetahui bahwa negara-negara ini telah terperdaya dan menjadi kaki tangan mereka. Sesungguhnya musuh sejati adalah Amerika dan Israel,” tambah Ayatullah Sayid Ali Khamenei.

Rahbar mengisyaratkan pengalaman gagal yang dijalankan oleh sebagian kelompok-kelompok Islam terhadap sebagian negara. “Mereka salah dalam menyalahkan rakyat Iran, yang seharusnya menjadikannya sebagai teman justru malah menjadikannya sebagai musuh dan mereka merasakan akibatnya,” ucap beliau.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyebut persatuan termasuk pengalaman-pengalaman lain yang dapat dialihkan oleh rakyat Iran ke negara-negara lainnya pada musim haji dan beliau menambahkan, masyarakat Iran sangat menjaga persatuan nasional meski dengan segala perselisihan ideologi, pemikrian, politik dan perbedaan etnis serta mengetahui dengan baik kadar nikmat Ilahi ini, yaitu pengalaman berharga ini harus dialihkan ke negara-negara muslim lainnya.

Beliau menyebut konflik internal di sebagian negara dengan dalih mazhab, politik dan bahkan partai sebagai hasil dari tidak adanya rasa syukur akan nikmat persatuan ini. “Allah tidak memandang etnis dan pengakuan terhadap bangsa manapun, dan jika masyarakat  tidak mengetahui kadar persatuan dan empati tersebut, maka Allah akan menimpakannya dengan pelbagai konflik, percekcokan dan pertumpahan darah,” tambah beliau.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengingatkan konspirasi para lalim dunia, yang anti Islam, Iran dan pemerintahan Islam dan beliau menambahkan, mereka sejatinya tidak anti Syiah atau Iran, namun mereka berkonspirasi anti Al-Quran, karena mereka mengetahui bahwa Al-Quran dan Islam merupakan dasar kebangkitan negara.

Pemimpin Revolusi Islam dengan bersandar pada upaya tidak henti-hentinya para arogan untuk meraih pengaruh dengan beragam cara dan menghancurkan kaum muslimin menambahkan, puluhan markas dan lembaga pemikrian, politik di Amerika, Eropa, Palestina terjajah dan negara-negara terkait dengan kucuran finansial arogan, sedang meneliti dan mengkaji Islam dan Syiah guna mengidentifikasi dan mereaksi cara untuk melawan dengan faktor-faktor pembangkit dan kekuasaan umat Islam.

“Para adikuasa dunia, benar-benar menciptakan kekerasan dan perpecahan dengan nama Islam dan berupaya melemahkan umat Islam dengan mendiskreditkan agama suci Islam, mengadu negara dan bahkan menciptakan konflik antar satu negara, dimana dengan memindahkan pengalaman pemersatu dan pengenalan musuh rakyat Iran kepada negara-negara lainnya pada hari-hari haji akan dapat mensterilkan konspirasi ini,” tambah beliau.

Rahbar mengingatkan, namun pemindahan pengalaman-pengalaman berharga para bangsa kepada yang lainnya pada musim haji tentunya memiliki para penentang, namun harus ditemukan jalannya.
Sayid Ali Khameneni di akhir pidatonya dengan mengisyaratkan kembali kelaziman memperhatikan secara serentak dimensi individu dan sosial haji, menegaskan, jangan sampai para jamaah haji menukarkan kesempatan istimewanya di kota suci Rasulullah (Saw) dan kehadiran ibadah dan antusiasme di Mekah dan Baitullah dengan kinerja-kinerja yang salah dan melewatkannya di pasar-pasar dan berbelanja, serta melakukan penyesalan karena tidak memanfaatkannya dengan baik kesempatan istimewa kehadiran di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk sepanjang umur.
Pemimpin Revolusi Islam dalam pidatonya menyebut upaya untuk melaksanakan haji merupakan tanggung jawab yang indah, yang agung dan dengan berterima kasih atas jerih payah para penanggung jawab haji menambahkan, gunakanlah segala kemampuan kalian untuk merealisasikan haji yang diharapkan.

Sebelumnya, Hujjatul Islam wal Muslimin Qadhi Askar, wakil Wali Faqih dan pembimbing para penziarah Iran, dengan mengucapkan selamat atas hari Dahe-e Karomah, mengumumkan slogan haji tahun ini adalah Haji, Spiritualitas, Wawasan dan empati Islam. “Di antara aktifitas dan pendekatan dalam penyelenggaraan acara haji adalah penyusunan strategi sepuluh dan agenda tinggi haji, meningkatkan pengetahuan sumber daya manusia, mengetengahkan edukasi pengetahuan bagi para penziarah dan para rohaniawan rombongan, penyelenggaraan pertemuan ilmiah dan menggunakan kapasitas para penziarah dan para penyelenggara,” ucapnya.

Wakil Wali Fakih dan pembimbing para penziarah Iran menambahkan, dengan menjaga kemuliaan dan kehormatan negara Iran haji tahun ini harus berubah menjadi lembaga persatuan muslim dunia.
Hujjtul Islam Owhadi, Ketua Organisasi Haji dan Ziarah juga dengan memberikan laporan tentang aktivitas-aktivitas organisasi ini, menyebut tindakan dan program-program organisasi haji dan ziarah untuk penyelenggaraan acara haji tahun ini adalah kemudahan proses pendaftaran para penziarah, pengiriman 62% para penziarah dengan penerbangan langsung ke Madinah, menciptakan beragam program makanan, jaminan barang yang dibutuhkan oleh para penziarah dari dalam negeri, berkurangnya biaya pelayanan dan informasi cerdas. “Diprediksikan keberangkatan 64 ribu jamaah haji Iran dalam bentuk 455 rombongan,” ucapnya.

Demikian juga, sebelum dimulainya pertemuan, pemimpin Revolusi Islam telah mengunjungi pameran galeri dan buku khusus haji.

(IQNA/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: