Pesan Rahbar

Home » » Sayid Ali Fadhlullah: Takfiri Sama Sekali Tidak Memiliki Sinkroninasi Pemikiran dan Ideologi dengan Ahlussunnah

Sayid Ali Fadhlullah: Takfiri Sama Sekali Tidak Memiliki Sinkroninasi Pemikiran dan Ideologi dengan Ahlussunnah

Written By Unknown on Monday 17 August 2015 | 06:02:00


Sayid Ali Fadhlullah, rohaniawan terkemuka Syiah Lebanon menegaskan, anasir takfiri sama sekali tidak memiliki sinkronisasi dengan Ahlussunnah, dalam aspek pemikrian dan ideologi.

Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari situs Lebanon Failes, Sayid Ali Fadhlullah, imam Jumat Beirut, dengan menjelaskan masalah ini dalam sebuah konferensi yang diselenggarakan di pusat Islam – Kebudayaan Baghdad, yang bertepatan dengan haul kelima Sayid Muhammad Husein Fadhlullah, salah seorang marja taqlid Syiah di Lebanon, menyebut pertemuan bersama para ulama agama, Syiah dan Ahlussunnah guna menghalau pemikiran fanatisme adalah hal yang sangat penting.

Dalam konferensi ini, yang diselenggarakan dengan dihadiri sejumlah aktivis politik, agama, budaya, sosial dan partai Irak, Sayid Ali Fadhlullah mengajak masyarakat Irak menuju persatuan dan mengatakan, jika persatuan Islam kita pisahkan dari Irak, maka tidak dapat digambarkan lagi keberadaan negara ini.

Rohaniawan terkemuka Syiah Lebanon ini mengingatkan program-program kolonial yang hendak membagi Irak dan menambahkan, semua proyek-proyek ini dari para adikuasa sedang dijalankan, yang dalam rangka menciptakan konflik dan perang sektarian di kawasan.

“Anasir takfiri dalam aspek pemikiran dan ideologi sama sekali tidak memiliki sinkronisasi dengan Ahlussunnah. Para ulama religi Ahlussunnah dan Syiah dalam pertemuan-pertemuan bersamanya harus mengatur solusi komprehensif untuk melawan secara intelektual dengan kelompok-kelompok ekstrem,” tegasnya.

Lebih lanjut, Sayid Ali Fadhlullah menyebut publikasi dialog pokok agama sebagai solusi perlawanan ideologi dengan anasir takfiri.

Dia mengisyaratkan aksi-aksi ISIS guna mendiskreditkan citra kasih sayang Islam dan menegaskan, ISIS hendak melakukan kejahatan dibawah busana Islam dan dengan menggunakan slogan-slogan religi dan demikian juga dengan dalih membela Ahlussunnah.

Di penghujung, imam Jumat Beirut meminta para ulama religi Irak dan negara-negara Islam supaya menyingkirkan para dai-dai palsu wahabi dengan publikasi dialog pokok agama dan publikasi dialog tidak menyisakan ruang untuk fanisitme takfiri.

(IQNA/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: