Pesan Rahbar

Home » » Al-Quran harus Diajarkan dan Diterapkan dalam Masyarakat

Al-Quran harus Diajarkan dan Diterapkan dalam Masyarakat

Written By Unknown on Sunday, 13 September 2015 | 11:48:00


Anggota Dewan Tertinggi Revolusi Kebudayaan Republik Islam Iran dengan menjelaskan bahwa al-Quran adalah kitab yang memuliakan yang diturunkan untuk membentuk sifat ikhlas dan pensucian diri mengungkapkan bahwa sayangnya pada saat ini posisi program praktis dan kitab Ilahi ini masih sebatas seremonial dan penghias acara semata.

Hasan Rahim Pur Azghadi hari ini (8 Juni bulan lalu) di Masyhad, Iran, mengatakan dalam Kongres Nasional yang pertama diadakan untuk menghormati para pengkhidmat program pembacaan al-Quran di ruang konferensi Bulan Sabit Khurasan bahwa al-Quran diturunkan untuk menentukan jalan dan bimbingan manusia secara umum dan khusus, karena sebagian manusia hanya mencukupkan diri dalam penerangan dan penentuan jalan kehidupan, namun ada juga yang lebih tertarik dalam memperoleh pengetahuan tentang Allah yang al-Quran harus melayani dua kelompok masyarakat Islam ini.

Ia mengungkapkan rasa keprihatinannya terhadap posisi al-Quran saat ini di dalam semua kelompok masyarakat dan menambahkan, “Sayangnya penyikapan kita terhadap kitab suci Ilahi ini yang diturunkan untuk mengarahkan dan menyucikan manusia adalah sama dengan penyikapan kaum Kristen terhadap kitab sucinya dan bahkan sama dengan penyikapan para penyembah berhala terhadap patung-patung berhalanya.”

Dengan mengisyaratkan kepada perintah-perintah dan gaya hidup al-Quran, ia mengungkapkan, “Kitab Suci kita memiliki program yang jelas dan rasional untuk semua bidang kehidupan, tapi banyak sekali perkara yang terjadi dan sedang dilakukan di masyarakat saat ini tidak didasarkan oleh akal sehat. Berpegang dan mengikuti al-Quran akan mengantarkan masyarakat ke arah rasionalitas, namun kita hanya sibuk di tingkatan permukaan al-Quran dan hadis dan meninggalkan bagian-bagian yang sangat dalam dan sulit.”

“Sayangnya apa yang terjadi dan sedang berlangsung di masyarakat kita adalah bertentangan dengan ajaran-ajaran suci al-Quran dan hadis, karena kita telah kehilangan tujuan dan perantara dan kita hanya disibukkan dengan permainan pembacaaan ziarah dan tawassul. Jika kita benar-benar mencintai dan memahami tujuan ziarah dan tawassul, tetapi perceraian masih tinggi, maka tidak perbedaan kita dengan orang-orang kafir, kecuali hanya dalam aspek penampilan lahiriah saja, karena perilaku dan tindakan kita sama dengan mereka,” tegasnya.

Ia mengisyaratkan tentang perilaku beberapa negara yang non-religius yang sesuai dengan ajaran-ajaran al-Quran dan berkata, “Mereka mendapatkan keuntungan duniawi dari ajaran al-Quran, tetapi negara-negara Islam melakukan suatu perbuatan yang tidak memiliki keuntungan di dunia dan akhirat.”

(Shabestan/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI