Pesan Rahbar

Home » » Aylan Kurdi, Nestapa akibat Perang

Aylan Kurdi, Nestapa akibat Perang

Written By Unknown on Thursday 10 September 2015 | 04:41:00

Seniman India Sudarsan Pattnaik bekerja pada Menggambarkan patung pasir tenggelam anak Suriah Aylan Kurdi di Puri pantai, 4 September 2015. (Foto: AFP)

Oleh: Sayuti Asyathri

Benar benar sangat menyedihkan, seorang bocah tiga tahun Aylan Kurdi tengelam bersama saudara lelakinya serta ibunda tercintanya dengan wajah tertelungkup mengarah ke pasir di sebuah pantai di Turki dalam upaya yang tak sampai dari keluarga ini untuk menggapai daratan Eropah.

Mereka lari menyelamatkan diri dari konflik, dari bencana perang dan kemanusiaan untuk membangun kehidupan di negeri yang meskipun mayoritasnya beragama lain, tetapi bagi mereka di sana ada harapan keamanan dan kesejahteraan.

Sejatinya terlalu banyak nestapa akibat perang, tetapi yang memproduksi nestapa ini tidak pernah mau belajar bahwa jangan pernah memulai suatu perang yang engkau tidak memiliki pengetahuan tentangnya, tidak berada dibawah sebuah kepemipinan yang tercerahkan, yang penuh kasih sayang pada manusia dan menghormati nilai nilai kemanusiaan, dan yang paling terpenting menghormati pesan utama dalam Islam bahwa Islam menolak agresi dan hanya membolehkan perang sebagai pertahanan diri.

Dan mereka tahu bahwa hal semacam ini sudah pernah berkali kali terjadi ribuan tahun lalu, dan sejarah yang menceritakannya selalu mengakhiri dengan kutukan atas kebiadaban itu. Tetapi mereka tetap mengulangi semua bencana kemanusiaan itu, melakukan kekejian terhadap manusia atas nama agama yang mestinya mereka hormati.

Dan termasuk di dalamnya mereka berusaha menguburkan sejarah yang menceritakan kejahatan seperti itu, dengan menciptakan fitnah dan adu domba, bahkan pada Nabi dan Tuhan yang selalu mereka katakan mereka taati. Tetapi usaha menghapus sejarah itu tidak pernah berhasil, karena sejarah adalah miliknya Tuhan, meskipun mereka memproduksinya, dan Tuhan menyimpannya di hati orang orang yang mencari kebenaran agar menjadi peringatan dan pelajaran sepanjang masa.

(Mahdi-News/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: