Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj
“Kepada seluruh pengurus PBNU yang hadir, dalam Islam menegaskan tentang pentingnya organisasi yang mampu menghadirkan kemaslahatan umat yang menyatakan komitmen untuk tujuan ibadah sosial yang diserukan agama Islam. Tidak ada nilainya perkumpulan atau organisasi, kecuali memperjuangkan 3 hal yang salah satunya menyerukan komitmen untuk menuntaskan kemiskinan dan tingkatkan pendidikan,” kata Said di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (5/9).
Said menyayangkan, kekayaan yang melimpah di Indonesia namun masih banyak warga miskin bukan hanya harta tapi miskin mental. Dirinya berharap semua itu dapat dituntaskan seiring bertambahnya penduduk Indonesia dari tahun ke tahun.
“Untuk kemiskinan, harus buka lowongan kerja dan untuk mental harus ada pembenahan mental agar Indonesia mampu berkompetisi dengan negara lain. Karena bukan hanya pertumbuhan ekonomi saja yang dikejar, tapi pemerataan,” jelasnya.
Dalam hal ini, Said menjelaskan kebijakan pemerintah merupakan kuncian utama. Pemerintah harus pertimbangkan kesejahteraan rakyat. Karena jika tidak sejalan dengan kesejahteraan rakyat, maka akan menimbulkan kerusakan di Indonesia.
“Dengan ini, Islam bukanlah aspek geologi atau ritual semata. Islam akan membangun pengetahuan keberadaban mencerdaskan bangsa dan mental fisik. Dan NU sebagai jamaah/organisasi telah berkomitmen untuk menyejahterakan negeri ini, baik dari segi ekonomi maupun kependidikan. Dan dengan tujuan yang sama dalam pula, NU hadir untuk kesatuan bangsa dan pengokohan NKRI,” jelasnya.
Lanjutnya, untuk itu NU meminta pemerintah teguh terhadap kesejahteraan negara sesuai dengan kaidah yang ada. “Pemimpin ada untuk kesejahteraan rakyatnya agar tidak terpecah belah, kemasyarakatan untuk seluruh umat bersama,” tutupnya.
(Merdeka/Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email