Peziarah
dan tim darurat Saudi berkumpul di lokasi jatuhnya crane yang
menewaskan puluhan di Masjid Haram di kota suci Mekah Arab Saudi pada
tanggal 11 September 2015.
Pada hari Jumat (11/9/15), Irfan al-Alawi menyamakan kematian atas insiden crane yang roboh di Masjid Haram Mekah dengan sebuah ledakan bom, mengkritik pejabat Saudi karena mengabaikan langkah-langkah keamanan di proyek-proyek konstruksi yang sedang berlangsung di sekitar tempat suci di kota itu.
“Mereka tidak peduli tentang warisan, dan mereka tidak peduli tentang kesehatan dan keselamatan,” kata direktur eksekutif lembaga yang berbasis di London, menambahkan bahwa crane yang menghadap masjid menjadi ancaman besar bagi keamanan para peziarah haji.
Arab Saudi telah berada di bawah kecaman atas pembongkaran ratusan situs Islam bersejarah dan pembangunan menara yang menghadap Masjidil Haram dan Ka’bah. Pejabat kerajaan mengklaim pembongkaran itu adalah bagian dari proyek multi-miliar dolar untuk memperluas Masjid Agung, juga disebut Masjid al-Haram, dalam upaya untuk menjadi tuan rumah yang baik bagi peziarah.
Tim
darurat Saudi berdiri di samping crane konstruksi setelah mengahantam
Masjid Agung di kota suci Arab Saudi Mekah pada 11 September 2015. (Foto: AFP)
“Semua orang yang terluka dan tewas dibawa ke rumah sakit. Tidak ada korban yang tertinggal di lokasi,” direktur jenderal Otoritas Saudi Pertahanan Sipil, Jenderal Suleiman al-Amr, menyatakan.
Menurut Ahmed bin Mohammed al-Mansouri, juru bicara resmi Presidensi Masjidil Haram dan Masjid Nabi, insiden fatal terjadi “karena badai pasir yang kuat, angin dan hujan lebat,” Saudi Press Agency melaporkan.
Laporan juga mengatakan bahwa Badan Pertahanan Sipil Saudi telah meramalkan badai, tetapi belum jelas mengapa pejabat negara tidak melakukan tindakan pencegahan keamanan yang diperlukan.
“Citra satelit inframerah menunjukkan serangan badai besar di pegunungan di sekitar Hollow Mekah Jumat malam,” kata Jon Erdman meteorolog di weather.com, menambahkan, “Badai ini sudah pasti mampu menghasilkan gelombang hembusan angin yang kuat, seperti yang sering terjadi di lingkungan gurun. ”
Kecelakaan itu terjadi pada saat ratusan ribu peziarah Muslim yang berbondong-bondong ke kota suci untuk melakukan ibadah haji tahunan. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email