Pesan Rahbar

Home » » Rusia Bisa Minta Bantuan Iran Jika Yunani Turuti Perintah AS

Rusia Bisa Minta Bantuan Iran Jika Yunani Turuti Perintah AS

Written By Unknown on Sunday 13 September 2015 | 08:07:00

Pesawat kargo Rusia Antonov – Foto: Sputnik

Misi kemanusiaan Rusia ke Suriah tak membuat Amerika Serikat (AS) percaya begitu saja. Baru-baru ini, AS meminta Yunani untuk melarang wilayah udaranya digunakan pesawat Rusia.

Dikutip dari Sputnik, mendapati blokade AS atas Rusia, pemerintah Teheran menawarkan jalan keluar untuk Moskow. Iran menyediakan diri sebagai jalur untuk memasok logistik bagi warga Suriah.

Sejak awal krisis Suriah, Teheran, bersama Moskow, terus-menerus menyerukan penyelesaian damai dan mendukung rakyat Suriah, tanpa ikut campur urusan dalam negeri negara itu.

Seorang analis Iran, Emad Abshenass kepada Sputnik mengatakan, “upaya AS untuk menekan Yunani merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan hal itu ungakapan histeria yang tak berdasar”.

“Permintaan AS kepada Yunani untuk memperketat wilayah udaranya bagi pesawat Rusia yang membawa misi kemanusiaan melanggar prinsip-prinsip hukum internasional. Tidak satupun organisasi internasional yang melarang pengiriman bantuan kemanusiaan,” katanya sebagaimana dikutip dari Sputnik Rabu, 9 September 2015.

Analis menyatakan masih ada solusi bagi Rusia jika Yunani menuruti perintah AS menutup wilayah udaranya bagi pesawat Rusia yang membawa misi kemanusiaan kepada Suriah, yaitu dengan meminta bantuan pemerintah Iran.

Diplomat Iran, Seyed Hadi Afgahi, juga berpendapat sama. Rusia dapat mengandalkan Iran untuk penyaluran bantuan kemanusiaan ke Suriah.

“Moskow dan Teheran tidak akan pernah meninggalkan usaha mereka untuk membantu rakyat Suriah. Untuk Yunani, penolakan hanya akan memburuk hubungan dengan Rusia,” kata Abshenass.

“Saat ini, Yunani dilanda krisis ekonomi yang mendalam yang hanya dapat diatasi dengan bantuan beberapa negara Eropa. Ironisnya, negara-negara Eropa itu mengkoordinasikan kebijakan mereka dengan Washington. Akibatnya, AS kelemahan ekonomi Yunani sebagai senjata untuk menghalangi pengiriman bantuan kemanusiaan Rusia ke Damaskus. Tidak diragukan lagi, itu adalah pelanggaran serius hukum internasional, “katanya Afgahi kepada Sputnik.

“Pada saat yang sama, AS terus memasok senjata, obat-obatan dan makanan organisasi teroris ISIS. Washington hanya peduli dengan kepentingan sendiri,” tambahnya.

Afgahi mengatakan, misi Rusia ke Suriah adalah misi kemanusiaan, dan dapat dipantau oleh organisasi hak asasi internasional, termasuk Komite Palang Merah Internasional.

“Saya pikir Rusia dan Iran bisa menciptakan cara baru untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan ke Suriah yang akan disetujui oleh organisasi-organisasi internasional,” katanya.

“Jika Rusia dan Iran mengembangkan kerjasama dan menginisiasi negara lain untuk misi kemanusiaan yang besar dan dunia akan melihat wajah asli kebijakan luar negeri AS di kawasan itu,” pungkasnya.

(Satu-Islam/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: