Pertemuan Amano dan Zarif
Kepala nuklir PBB itu menyuarakan kesiapan untuk melanjutkan kerja sama antara Iran dan IAEA terkait pelaksanaan Jalan-peta yang ditandatangani antara kedua belah pihak pada tanggal 14 Juli 2015 "dalam suasana positif."
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dan Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Yukiya Amano menggelar dialog lanjutan kerjasama pelaksanaan Jalan-peta yang pernah ditandatangani antara kedua belah pihak.
Dalam pertemuan yang diadakan di kediaman Menteri Iran di New York pada Jumat, 25/09/15, Amano menyuarakan kepuasan atas kunjungan pekan lalu ke Iran.
Kepala nuklir PBB itu menyuarakan kesiapan untuk melanjutkan kerja sama antara Iran dan IAEA terkait pelaksanaan Jalan-peta yang ditandatangani antara kedua belah pihak pada tanggal 14 Juli 2015 "dalam suasana positif."
Pada pertemuan tersebut, Zarif, yang juga sebagai kepala negosiator nuklir negara itu, menyambut baik kebijakan yang diambil oleh Amano untuk menempatkan Jalan-peta yang disepakati antara Iran dan IAEA dalam bentuk tindakan.
Zarif berharap, kasus tuduhan-tuduhan terhadap Iran akan ditutup, berkat kerjasama positif antara kedua belah pihak, sementara Tehran Iran dan IAEA akan masuk ke wilayah pelaksanaan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) yang baru.
Amano melakukan kunjungan ke Iran pada hari Ahad dan mengadakan serangkaian pertemuan dengan para pejabat tinggi Iran.
Selama perjalanannya, Amano juga menghadiri sidang parlemen Iran yang diadakan untuk meninjau JCPOA, teks kesepakatan nuklir yang diselesaikan oleh Tehran dan kekuatan dunia pada 14 Juli.
Amano juga melakukan kunjungan ke situs militer Parchin Iran pada hari yang sama, dan melakukan tur ke beberapa lokasi lokakarya di kompleks yang telah menjadi subyek tuduhan tidak berdasar, menurut juru bicara AEOI.
Iran dan Kelompok 5 + 1 (Rusia, Cina, Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Jerman) menyelesaikan JCPOA di ibukota Austria Wina pada 14 Juli.
Pada hari yang sama, Iran dan IAEA menandatangani Jalan-peta untuk klarifikasi masalah masa lalu dan sekarang.
Sebagai bagian dari Jalan-peta, IAEA memerlukan waktu untuk menyelesaikan investigasinya tentang kegiatan nuklir Iran dan menyampaikan laporan kepada dewan badan PBB 15 Desember mendatang.
(Islam-Times/ONH/ASS/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email