Begitu hal ini ditukaskan oleh Ayatullah Makarim Syirazi, salah seorang marjaʻ agung Mazhab Syiah, ketika menerima kunjungan Hujjatul Islam Abbas Iskandari, kepala Badan Penyuluhan Islam Propinsi Qom, kemarin.
Ayatullah Makarim melanjutkan, kesyahidan para syuhada Karbala adalah sebuah modal besar yang telah berhasil membongkar kedok Bani Umaiyah dan menjadi pemicu untuk memerangi segala bentuk penyelewengan dan kezaliman setelah itu.
“Abu Sufyan adalah musuh pertama Islam dan Rasulullah saw. Seluruh perang anti Islam berkobar berkat api fitnah yang dikobarkan olehnya. Setelah Islam menang, ia berhasil menyusup di barisan kaum munafikin guna menggapai seluruh tujuannya,” ujar Ayatullah Makarim Syirazi.
Seluruh kebangkitan yang terjadi pasca peristiwa Karbala, lanjut Ayatullah Makarim, terilhami oleh kebangkitan Asyura. Lantaran kebangkitan-kebangkitan inilah, Bani Umaiyah tidak berhasil mengembalikan Islam ke era jahiliah.
Menurut Ayatullah Makarim Syirazi, Ahlul Bait as telah berusaha keras supaya cahaya duka untuk Imam Husain as tidak pernah redup. Pada periode kegaiban ini, tugas ini berada di pundak para ulama.
Di sepanjang sejarah Islam, tukas Ayatullah Makarim, penegakan ritual duka untuk Imam Husain as banyak menghadapi rintangan. Masyarakat menggelar ritual duka secara diam-diam. Akan tetapi, sekarang, ritual duka ini bisa dilakukan secara terang-terangan. Bahkan atmosfir duka ini sekarang tengah bertiup di Inggris, Amerika, dan negara-negara lain.
“Mereka melihat kepentingan mereka berada dalam bahaya. Untuk itu, mereka berusaha memadamkan cahaya kultur ini,” ujarnya.
Menurut Ayatullah Makarim, musuh sedang berusaha keras untuk menampilkan ritual duka ini secara tidak logis dan penuh khurafat. Setelah masyarakat memahami ritual dalam bentuk ini, lama kelamaan mereka dengan sendirinya akan meninggalkannya.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email