Foto
pada tanggal 3 Oktober, 2015, jet tempur Rusia SU-24M yang
dipersenjatai dengan bom dipandu laser lepas landas dari pangkalan udara
di Hmeimim di Suriah. (Foto: AP)
Seorang Jenderal pensiunan Angkatan Udara AS mengatakan serangan udara Rusia di Suriah “sangat efektif” karena targetnya kelompok-kelompok militan yang melawan angkatan bersenjata Suriah.
“Artinya misi Rusia bekerja,” pensiunan Angkatan Udara Letnan Jenderal Thomas McInerney mengatakan kepada The Washington Times.
McInerney mengatakan misi serangan Rusia di Suriah lebih efektif dari AS, dalam mengintimidasi para militan. Namun, ia menuduh Moskow menjalankan serangan sembarangan yang membuat “banyak kerusakan.”
Komentar mantan jenderal itu datang setelah sebuah kelompok riset yang berbasis di Washington menyimpulkan bahwa serangan udara Rusia sangat memukul militan yang didukung AS yang memerangi pemerintah Presiden Bashar al-Assad.
Institut Studi Perang itu mengatakan pesawat-pesawat tempur Rusia dan helikopter tempurnya melakukan serangan mendadak terhadap posisi Daesh (ISIS).
Studi, “Serangan Udara Rusia di Suriah,” menyatakan bahwa Rusia mengkoordinasikan targetnya dengan pasukan darat Suriah.
Penilaian ini menguatkan pernyataan Pentagon bahwa tujuan utama dari Presiden Rusia Vladimir Putin sejak mereka meluncurkan serangan udaranya pada 30 September telah menghancurkan militan dukung AS — yang merupakan strategi Presiden Barack Obama di Suriah yang penting.
Presiden
Putin (Kanan) berjabat tangan dengan rekannya dari Suriah selama
pertemuan di Kremlin di Moskow pada 21 Oktober 2015. (Foto: AFP)
Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Raja Arab Saudi Salman berjanji untuk lebih meningkatkan kemampuan militan yang beroperasi di Suriah, untuk menekan untuk Presiden Assad. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email