Menteri Informasi Suriah Omran al-Zoubi
Menteri Informasi Suriah Omran al-Zoubi menyangkal adanya pasukan militer Iran di negara Arab itu, mengatakan Republik Islam hanya menyediakan konsultasi militer kepada pemerintah Damaskus.
Tidak ada tentara Iran berperang di Suriah, Zoubi mengatakan dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi al-Mayadin yang berbasis di Beirut, menekankan bahwa kehadiran Republik Islam di negara Arab untuk konsultasi saja.
Dia juga menolak klaim dari media tertentu bahwa bantuan militer Rusia untuk Suriah dalam perang melawan terorisme adalah banyak kecewa Iran, mengatakan negara-negara tertentu, termasuk Qatar, Turki, Arab Saudi dan sekutu mereka, adalah resah atas kontribusi Moskow dalam perang terhadap teroris di Suriah.
Pada tanggal 30 September, Rusia memulai kampanye militernya melawan teroris di Suriah atas permintaan pemerintah di Damaskus, tak lama setelah parlemen tinggi Rusia memberikan otorisasi Presiden Vladimir Putin untuk menggunakan kekuatan militernya di negara Arab itu.
Iran telah menegaskan kembali dukungannya bagi Suriah dalam memerangi kelompok teroris, namun membantah kehadiran militer di negara Arab. Teheran mengatakan hanya menyediakan bantuan kemanusiaan dan konsultasi militer ke Damaskus untuk membantu dalam memerangi teroris yang mendatangkan malapetaka di negara yang dilanda konflik itu.
Di tempat lain dalam wawancaranya, pejabat Suriah itu mengatakan bahwa rakyat dan pemerintah Iran mencari perdamaian serta berusaha mengakhir terorisme di Suriah, menekankan bahwa Republik Islam menjadi bagian terdepan perlawanan.
Pernyataan Menteri Suriah itu menyusul tak lama setelah dua komandan veteran Iran, yang dikirim ke Suriah untuk memberikan konsultasi militer negara itu, syahid selama pertempuran melawan kelompok teroris Takfiri ISIS.
Terbunuhnya Hamid Mokhtarband dan Brigadir Jenderal Farshad Hassounizadeh, keduanya adalah komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), terjadi beberapa hari setelah pembunuhan komandan IRGC senior lainnya Brigjen Hossein Hamedani oleh teroris ISIS di pinggiran kota utara Aleppo Suriah utara.
Menurut PBB konflik yang didukung asing di Suriah, yang berkobar di bulan Maret 2011, sejauh ini telah merenggut nyawa lebih dari 250.000 orang dan melukai lebih dari satu juta orang.
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email