Pesan Rahbar

Home » » Menteri Suriah: Tidak Ada Pasukan Militer Iran di Suriah

Menteri Suriah: Tidak Ada Pasukan Militer Iran di Suriah

Written By Unknown on Wednesday, 21 October 2015 | 11:58:00

Menteri Informasi Suriah Omran al-Zoubi

Menteri Informasi Suriah Omran al-Zoubi menyangkal adanya pasukan militer Iran di negara Arab itu, mengatakan Republik Islam hanya menyediakan konsultasi militer kepada pemerintah Damaskus.

Tidak ada tentara Iran berperang di Suriah, Zoubi mengatakan dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi al-Mayadin yang berbasis di Beirut, menekankan bahwa kehadiran Republik Islam di negara Arab untuk konsultasi saja.

Dia juga menolak klaim dari media tertentu bahwa bantuan militer Rusia untuk Suriah dalam perang melawan terorisme adalah banyak kecewa Iran, mengatakan negara-negara tertentu, termasuk Qatar, Turki, Arab Saudi dan sekutu mereka, adalah resah atas kontribusi Moskow dalam perang terhadap teroris di Suriah.

Pada tanggal 30 September, Rusia memulai kampanye militernya melawan teroris di Suriah atas permintaan pemerintah di Damaskus, tak lama setelah parlemen tinggi Rusia memberikan otorisasi Presiden Vladimir Putin untuk menggunakan kekuatan militernya di negara Arab itu.

Iran telah menegaskan kembali dukungannya bagi Suriah dalam memerangi kelompok teroris, namun membantah kehadiran militer di negara Arab. Teheran mengatakan hanya menyediakan bantuan kemanusiaan dan konsultasi militer ke Damaskus untuk membantu dalam memerangi teroris yang mendatangkan malapetaka di negara yang dilanda konflik itu.

Di tempat lain dalam wawancaranya, pejabat Suriah itu mengatakan bahwa rakyat dan pemerintah Iran mencari perdamaian serta berusaha mengakhir terorisme di Suriah, menekankan bahwa Republik Islam menjadi bagian terdepan perlawanan.

Pernyataan Menteri Suriah itu menyusul tak lama setelah dua komandan veteran Iran, yang dikirim ke Suriah untuk memberikan konsultasi militer negara itu, syahid selama pertempuran melawan kelompok teroris Takfiri ISIS.

Terbunuhnya Hamid Mokhtarband dan Brigadir Jenderal Farshad Hassounizadeh, keduanya adalah komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), terjadi beberapa hari setelah pembunuhan komandan IRGC senior lainnya Brigjen Hossein Hamedani oleh teroris ISIS di pinggiran kota utara Aleppo Suriah utara.

Menurut PBB konflik yang didukung asing di Suriah, yang berkobar di bulan Maret 2011, sejauh ini telah merenggut nyawa lebih dari 250.000 orang dan melukai lebih dari satu juta orang.

(Mahdi-News/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

  • Nabi Isa Kembali ke Dunia Setelah Imam Mahdi Muncul. Simak!
  • Asiasat: Satellite Transmission Services
  • Fitnahan Hendak Merusak Citra Syiah
  • Tokoh Media Sosial Bongkar Jejak Hitam Digital Media Milik Kader PKS
  • Al Bukhl, Kekirian
  • Buka Pangkalan Udara Incirlik, AS Puji Turki
  • Gadis 5 Tahun Tewas Akibat Tembakan Militan di Provinsi Idlib Barat Laut Suriah
  • Sebuah Surat Terbuka Untuk Kak Emma
  • Menggemparkan!!! Ustad Ini Bongkar Siapa Raja Salman Sebenarnya
  • Jokowi: Donald Trump Tiru-tiru Tax Amnesty RI
  • Sejarah Muhammad Saw Sebelum Diangkat Menjadi Nabi (Bi’tsah)
Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI