Pesan Rahbar

Home » » Pejabat Iran: Intifada Baru Palestina Mengambil Bentuk

Pejabat Iran: Intifada Baru Palestina Mengambil Bentuk

Written By Unknown on Wednesday, 21 October 2015 | 12:31:00

Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Arab dan Afrika Hossein Amir-Abdollahian.

Seorang pejabat tinggi Iran mengatakan wilayah Palestina yang diduduki menyaksikan munculnya Intifada (perlawanan) ketiga terhadap Israel.

“Perkembangan saat ini di Palestina dan perlawanan rakyat dan pemuda di wilayah-wilayah pendudukan menunjukkan merebaknya Intifada baru,” Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Arab dan Afrika Hossein Amir-Abdollahian mengatakan pada hari Kamis (15/10/15).

Intifada adalah perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel. Intifada pertama berlangsung antara tahun 1987 dan 1993, dan Intifada kedua di tahun 2000-an.

Pejabat Iran itu juga mengatakan perlawanan baru ini berkembang sebagai reaksi akibat “tindakan agresi serta pembunuhan bayi” yang dilakukan oleh rezim Israel.

Rezim Israel telah melakukan serangan militer di wilayah Palestina yang diduduki.

Pasukan Israel terlihat berjaga-jaga ketika jamaah Palestina mengambil bagian dalam shalat Jumat di Timur al-Quds (Yerusalem) di daerah Ras al-Amud, 9 Oktober 2015. (Foto: AFP)

Pernyataan pejabat Iran itu datang di tengah ketegangan antara rezim Tel Aviv dan Palestina di berbagai tempat di wilayah pendudukan. Bentrokan ini dipicu karena pasukan Israel membatasi jamaah Palestina memasuki kompleks Masjid al-Aqsa di Timur al-Quds (Yerusalem) pada 26 Agustus dan serangan oleh pemukim Israel di masjid yang berulang.

Masjid al-Aqsa adalah tempat ketiga paling suci Islam dan sangat dihormati oleh orang-orang Yahudi dan juga Kristen.

“Pelanggaran sistematis hak asasi manusia, penodaan Masjid al-Aqsa dan Zionis yang kejam merupakan masalah yang dihadapi dunia Muslim, juga kebijakan yang tidak bijak dan dana yang dipakai untuk membiayai teroris di kawasan ini,” ujar Amir-Abdollahian.

“Sayangnya, kehancuran infrastruktur negara-negara Muslim, selarasnya entitas tertentu dengan pendekatan kekerasan Zionis, dan kebijakan gemar perang yang diadopsinya telah menjadikan keuntungan bagi rezim Zionis (Israel),” tambahnya.

Warga Palestina mengunjungi makam keluarga Dawabsha, yang rumahnya dibakar oleh pemukim Israel, di desa Tepi Barat Duma, 24 September 2015, mengakibatkan seorang balita Palestina 18-bulan dan orang tuanya meninggal dalam serangan itu. (Foto: AFP)

Menurut laporan media Palestina, setidaknya 33 warga Palestina dan beberapa warga Israel tewas dalam bentrokan selama dua minggu terakhir.

Dalam pernyataannya Kamis, Amir-Abdollahian juga menegaskan kembali dukungan Iran untuk hak-hak rakyat Palestina, mendesak dunia Islam untuk mendukung terhadap bangsa tertindas ini.

(Mahdi-News/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI