Demonstran
Yordania mengibarkan bendera nasionalnya dan bendera Palestina saat
unjuk rasa solidaritas bagi Palestina di dekat kedutaan Israel di
ibukota, Amman, pada 16 Oktober 2015. (Foto: AFP)
Pada hari Jumat (16/10/15), hampir 2.000 an warga Yordania berkumpul di dekat kedutaan Israel di ibukota, Amman, melambaikan bendera nasional mereka dan bendera Palestina dan meneriakkan slogan-slogan menentang provokasi Israel di Masjid al-Aqsa di Al-Quds. Para demonstran juga membakar bendera Israel.
Wakil Sekretaris Jenderal partai politik Aksi Front Islam, Ali Abu Sukkar, mengatakan orang-orang seharusnya tidak tinggal diam dalam menghadapi meningkatnya serangan terhadap warga Palestina di al-Quds.
“Al-Aqsa adalah garis darah, dan bukan hanya garis merah. Orang-orang kami mendukung Intifada al-Quds,” katanya.
Sukkar menambahkan bahwa Palestina telah terbukti selama bertahun-tahun meskipun minim senjata dan tindakan keras Israel, mereka masih mampu “menusuk jantung entitas [Zionis].”
Pengunjuk
rasa meneriakkan yel-yel dan melambaikan bendera Palestina sementara
polisi anti huru hara Yordania berjaga selama demonstrasi solidaritas
bagi Palestina di dekat kedutaan Israel di ibukota, Amman, pada 16
Oktober 2015. (Foto: AFP)
Pada hari Jumat, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra mengatakan Abdul Qader Farhan berusia 20 tahun ditembak polisi Israel selama membubarkan para demonstran Palestina di kota Beit Hanoun.
Qudra menambahkan bahwa sebanyak 27 warga Palestina juga terluka dalam bentrokan di daerah lain di Jalur Gaza.
Kematian baru di Gaza terjadi beberapa jam setelah Shawqi Jabr Obeid 37 tahun menyerah pada luka tembaknya saat bentrokan dengan tentara Israel di sepanjang perbatasan Gaza pekan lalu.
Seorang
pengunjuk rasa Palestina menggunakan katapel untuk melempar batu ke
arah pasukan Israel selama bentrokan di pintu masuk utama kota Tepi
Barat yang diduduki Betlehem pada 16 Oktober 2015. (Foto: AFP)
Pasukan Israel juga menewaskan seorang Palestina berusia 19 tahun, diidentifikasi sebagai Ehab Hanani, dalam bentrokan di kota Tepi Barat yang diduduki Nablus, terletak sekitar 49 kilometer utara al-Quds.
Sementara itu, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) juga menyerukan perlawanan dalam menghadapi meningkatnya agresi militer Israel terhadap Palestina.
PLO juga mengatakan kepada para pejabatnya untuk mengabaikan seruan guna memadamkan perlawanan Palestina.
Penjaga
perbatasan Israel membidik demonstran Palestina (tak terlihat) dalam
bentrokan di pos pemeriksaan Hawara, sebelah selatan kota Tepi Barat
yang diduduki Nablus, pada 16 Oktober 2015. (Foto: AFP)
Palestina juga marah atas meningkatnya kekerasan oleh pemukim ilegal Israel, yang sering merusak Masjid al-Aqsa, situs paling suci ketiga dalam Islam setelah Masjid al-Haram di Mekkah dan Masjid al-Nabawi di Madinah. Mereka mengatakan rezim Tel Aviv berusaha untuk mengubah status quo komplek Masjid.
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email