Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Reuters)
Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan mengenai
perluasan kelompok teroris dari wilayah Timur Tengah ke seluruh dunia.
“Setelah menetapkan pijakannya di Suriah dan beberapa negara Timur
Tengah lainnya, para teroris telah membangun, dan terus merencanakan
ekspansinya ke seluruh daerah, merekrut dan terus merekrut pejuang ke
barisan mereka dari berbagai negara, termasuk – sayangnya – dari negara
Rusia dan CIS (Commonwealth of Independent States), “kata Putin pada
hari Selasa (20/10 /15) dalam pertemuan dengan perwira tinggi.
Dia menambahkan bahwa pasukan keamanan Rusia telah berhasil menggagalkan 20 serangan militan, membunuh sebanyak 112 militan dan menangkap lebih dari 560 tersangka sejauh ini.
“Kami akan terus bertindak dengan penuh semangat dan efektif. Dalam hal ini, adalah sangat penting untuk mengidentifikasi link militan yang berbasis di Rusia dengan kelompok teroris internasional dan pendukung mereka, “tambahnya.
Presiden Rusia melanjutkan dengan mengatakan bahwa operasi militer negaranya di Suriah melawan teroris membuktikan bahwa Rusia mampu mempertahankan diri terhadap setiap serangan teroris.
“Sebagai hasil dari operasi itu Rusia mengkonfirmasi kembali siap untuk menghadapi setiap ancaman teroris dan ancaman lain kepada negara kami dengan memadai dan efektif. Saya ingin berterima kasih kepada personil yang terlibat dalam operasi atas profesionalisme dan keberaniannya, “kata Putin.
Rusia meluncurkan kampanye udara terhadap teroris, termasuk militan dari kelompok Takfiri ISIS, pada 30 September. Rusia juga telah menyatakan kesiapan negaranya untuk memberikan bantuan militer kepada Irak dalam pertempuran melawan teroris ISIS yang didukung asing.
Berbicara kepada wartawan pada hari Sabtu di Forum Xiangshan Keamanan ke 6 di ibukota Cina Beijing, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Antonov mengatakan Moskow belum menerima permintaan bantuan militer dari pemerintah Irak dalam perang melawan jaringan teror Takfiri, tapi akan mempertimbangkan permintaan tersebut, kantor berita Tass melaporkan.
Moskow telah mengkritik serangan udara pimpinan AS karena diduga tidak menyerang posisi ISIS di Suriah dan Irak, mengatakannya serangan udara pimpinan AS gagal mengakhiri kegiatan kelompok teroris Takfiri di zona krisis.
AS juga telah melaksanakan serangan udara sendiri di Suriah selama lebih dari satu tahun, diduga menyerang posisi Daesh (ISIS) dalam wilayah Suriah, yang telah dicengkeram oleh militansi yang didukung asing selama lebih dari empat tahun. []
Dia menambahkan bahwa pasukan keamanan Rusia telah berhasil menggagalkan 20 serangan militan, membunuh sebanyak 112 militan dan menangkap lebih dari 560 tersangka sejauh ini.
“Kami akan terus bertindak dengan penuh semangat dan efektif. Dalam hal ini, adalah sangat penting untuk mengidentifikasi link militan yang berbasis di Rusia dengan kelompok teroris internasional dan pendukung mereka, “tambahnya.
Presiden Rusia melanjutkan dengan mengatakan bahwa operasi militer negaranya di Suriah melawan teroris membuktikan bahwa Rusia mampu mempertahankan diri terhadap setiap serangan teroris.
“Sebagai hasil dari operasi itu Rusia mengkonfirmasi kembali siap untuk menghadapi setiap ancaman teroris dan ancaman lain kepada negara kami dengan memadai dan efektif. Saya ingin berterima kasih kepada personil yang terlibat dalam operasi atas profesionalisme dan keberaniannya, “kata Putin.
Rusia meluncurkan kampanye udara terhadap teroris, termasuk militan dari kelompok Takfiri ISIS, pada 30 September. Rusia juga telah menyatakan kesiapan negaranya untuk memberikan bantuan militer kepada Irak dalam pertempuran melawan teroris ISIS yang didukung asing.
Berbicara kepada wartawan pada hari Sabtu di Forum Xiangshan Keamanan ke 6 di ibukota Cina Beijing, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Antonov mengatakan Moskow belum menerima permintaan bantuan militer dari pemerintah Irak dalam perang melawan jaringan teror Takfiri, tapi akan mempertimbangkan permintaan tersebut, kantor berita Tass melaporkan.
Moskow telah mengkritik serangan udara pimpinan AS karena diduga tidak menyerang posisi ISIS di Suriah dan Irak, mengatakannya serangan udara pimpinan AS gagal mengakhiri kegiatan kelompok teroris Takfiri di zona krisis.
AS juga telah melaksanakan serangan udara sendiri di Suriah selama lebih dari satu tahun, diduga menyerang posisi Daesh (ISIS) dalam wilayah Suriah, yang telah dicengkeram oleh militansi yang didukung asing selama lebih dari empat tahun. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email