Seorang
gadis Syiah Saudi meletakan bunga di peti jenazah korban serangan
penembakan pada tanggal 16 Oktober yang menewaskan lima orang dan
melukai beberapa lainnya dalam suatu pertemuan komunitas Syiah di
Provinsi Timur ketika prosesi pemakaman di Qatif pada tanggal 20 Oktober
2015. (Foto: AFP)
Pemakaman pada hari Selasa (20/10/15) di kota Saihat dekat Dhahran dimana para pelayat marah saat pemakamkan dua dari lima korban yang tewas dalam serangan 16 Oktober yang menargetkan kumpulan orang untuk memperingati acara Muharram.
Delapan lainnya terluka dalam insiden yang diklaim oleh kelompok teroris Takfiri ISIS.
Suasana hati marah mendominasi pemakaman, merka mengecam rezim Saudi karena gagal menjamin keamanan di wilayah tersebut.
“Ada kemarahan, dan berbagai tekanan yang tidak ada solusi, tidak ada akhir,” kata pelayat, merujuk pada serangan sebelumnya di wilayah yang sama yang menewaskan puluhan dari minoritas masyarakat Syiah Arab Saudi.
Syiah
Saudi mengangkut peti jenazah korban serangan senjata yang menewaskan
lima orang dan melukai beberapa lainnya dalam pertemuan Syiah di
Provinsi Timur pada 16 Oktober, selama prosesi pemakaman di Qatif pada
tanggal 20 Oktober 2015. (Foto: AFP)
Syiah Saudi telah lama mengeluhkan diskriminasi terhadap anggota mereka di kerajaan, mereka telah menjadi target dari gelombang baru serangan ISIS. Ini adalah keempat kalinya dalam satu tahun dimana Syiah di Arab Saudi mengadakan pemakaman bagi para korban pemboman dan penembakan.
Sebuah ledakan di sebuah masjid pada bulan Juni menewaskan 21 orang di Provinsi Timur yang diklaim oleh ISIS. Sementara 4 orang lainnya tewas dalam serangan lain di masjid Al-Anoud di kota Dammam di provinsi yang sama.
Serangan lain tahun lalu oleh seorang pria bersenjata menembaki jamaah acara Muharram di kota timur Al-Dalwa menewaskan tujuh orang dan melukai sejumlah lain. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email