Pesan Rahbar

Home » » Keluarga Kerajaan Saudi yang Doyan Narkoba, Alkohol, dan Pesta Seks

Keluarga Kerajaan Saudi yang Doyan Narkoba, Alkohol, dan Pesta Seks

Written By Unknown on Monday 2 November 2015 | 16:19:00

Pangeran Abdul Muhsin Bin Walid Bin Abdulaziz ditangkap aparat Libanon karena selundupkan 2 ton narkoba. (Foto: Al Watan)

Seorang Pangeran Saudi dan empat rekannya dilaporkan dibekuk petugas keamanan di Lebanon, Senin, 26 Oktober 2015, setelah mereka kedapatan menyelundupkan dua ton obat-obatan terlarang, termasuk kokain dan amfetamin jenis Captagon, dalam peti yang dimuat di pesawat jet pribadinya.

Jika kabar penangkapan itu benar, maka peristiwa ini seperti pengulangan kejadian yang pernah merundung keluarga kerajaan.

Melihat riwayat para Pangeran Saudi yang kerap lolos dari hukuman mati setelah kedapatan menyelundupkan narkoba, dipastikan Pangeran Abdul Muhsin Bin Walid Bin Abdulaziz lolos dari hukuman mati.

Pada 1999, Pangeran Saudi Nayef bin Sultan bin Fawwaz al-Shaalan dituding menyelundupkan dua ton ganja dari Venezuela ke Prancis. Tetapi sang Pangeran berhasil lolos dari hukuman dan dihukum in absentia pada 2007.

Prancis menuduh Pangeran Nayef menggunakan status diplomatiknya untuk menyelinapkan obat-obatan terlarang ke dalam jet milik keluarga kerajaan. Dia berhasil meloloskan diri dari jerat hukum, tapi Prancis menjatuhkan hukuman dalam pengadilan in absentia pada 2007. Amerika Serikat diduga terlibat dalam konspirasi penyelundupan barang haram ini.

Kini ia telah tinggal di bawah naungan hukum di Arab Saudi. Amerika Serikat juga pernah mendakwa Pangeran Nayef dengan tuduhan melakukan konspirasi mendistribusikan kokain, hasilnya tidak jauh beda.

Pada 2010, WikiLeaks mengungkap sebuah pesta muda-mudi di Jeddah yang diketahui pejabat Kerajaan Arab Saudi. Dalam sebuah pesta Halloween yang didanai keluarga Al-Thunayan itu, lebih dari 150 pria-wanita muda mengenakan kostum menenggak minuman alkohol yang hanya beredar di pasar gelap Arab Saudi.

“Meskipun tidak menyaksikan secara langsung pesta tersebut, tapi kokain dan ganja sudah biasa digunakan di lingkungan kerajaan,” tulis Wikileaks.

Hukum yang keras atau pelanggaran hukum syariah di Arab Saudi cenderung tidak berlaku bagi sekitar 15 ribu pangeran dan putri keluarga Saud. Namun sebaliknya, Riyadh akan menerapkan hukuman keras bagi warga asing atau warga negaranya yang bukan berasal dari kalangan kerajaan yang dituding melakukan pelanggaran terutama soal narkoba.

Dalam beberapa bulan terakhir ini, otoritas Saudi telah memenggal kepala sejumlah orang yang dituduh menyelundupkan obat-obatan terlarang, termasuk dua pria Pakistan meskipun kelompok hak asasi manusia dan pemerintah Pakistan meminta hukuman tersebut dipertimbangkan kembali.

(Tempo/Satu-Islam/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: