Pesan Rahbar

Home » » Kerry: Resolusi Suriah Sebuah Pola Keluar dari Lubang Neraka

Kerry: Resolusi Suriah Sebuah Pola Keluar dari Lubang Neraka

Written By Unknown on Sunday 1 November 2015 | 17:13:00

Menteri Luar Negeri AS John Kerry membahas kebijakan AS terhadap Timur Tengah di Carnegie Endowment for International Peace di Washington DC, 28 Oktober 2015.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan pembicaraan diharapan menjadi solusi politik terbaik untuk krisis Suriah, tentu saja menjadi tantangan “keluar dari lubang neraka.”

“Teman-teman saya, tantangan yang kita hadapi di Suriah saat ini tidak kurang dari gambaran keluar dari neraka,” kata Kerry, Rabu (28/10/15), dalam sebuah pidato di Carnegie Endowment for International Peace.

“Menemukan jalan ke depan di Suriah ini tidak akan mudah dan tidak akan menjadi kesempatan otomatis yang menjanjikan politik,” katanya.

Diplomat tertinggi AS yang berangkat ke Wina itu akan menghadiri negosiasi multilateral untuk mengakhiri empat setengah tahun konflik yang telah merenggut lebih dari 250.000 jiwa.

Kerry mengakui bahwa pembicaraan tidak akan menghasilkan solusi politik langsung, namun merupakan kesempatan yang paling menjanjikan.

Negosiasi, yang dijadwalkan Jumat, diharapkan dapat menyertakan Iran untuk pertama kalinya, Kerry mengkonfirmasi.

Teheran dilarang hadir dalam pembicaraan putaran sebelumnya karena dukungannya terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Perwakilan dari Rusia, Arab Saudi, Turki, Mesir, Lebanon, Qatar, Uni Eropa dan Perancis juga akan menghadir pembicaraan Wina, menurut Departemen Luar Negeri AS.

Kerry mengakui kesulitan dengan adanya serangan udara Rusia di Suriah, namun mengatakan Washington dan Moskow setuju bahwa situasi saat ini di negara Arab itu “tidak boleh dipertahankan.”

Juga diplomat tinggi itu, mendesak Rusia untuk menghentikan dukungannya terhadap pemerintah Suriah dan bukannya memfokuskan pada serangan pengeboman pada teroris Daesh (ISIS ).

“Tentu kita dapat menempatkan dimana seorang tidak terus berdiri untuk menemukan jalan yang tepat kemungkinan perdamaian,” katanya, merujuk pada Presiden Assad.

Pembicaraan yang direncanakan tersebut terjadi disaat Gedung Putih sedang mempertimbangkan kembali strategi serangan di Suriah.

Menteri Pertahanan AS Ashton Carter mengatakan Selasa serangan darat akan menjadi pusat strategi perubahan.

Amerika Serikat juga akan mengintensifkan serangan udara dengan fokus pada target yang ISIS “bernilai tinggi” dan infrastruktur minyak yang mendanai jaringan teror, kepala Pentagon menambahkan.

Kerry (Kiri) berbicara dengan Raja Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dalam pertemuan di Riyadh, 24 Oktober 2015. (Foto: AFP)

Kerry dan Raja Arab Saudi Salman berjanji akan lebih meningkatkan kekuatan militan yang beroperasi di Suriah sementara menekankan kebutuhan untuk “transisi segera” Presiden Assad.

Amerika Serikat – dengan bantuan dari sekutu regionalnya terutama Turki, Yordania dan Arab Saudi – telah mempersenjatai dan melatih unit militan sekutu untuk memerangi pemerintah Suriah. []

(Mahdi-News/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: