Problem kerukunan tidak
semata-mata berkaitan dengan hubungan antaragama, intraagama, serta
pemeluk agama dengan pemerintah. Tetapi kini bagaimana membangun harmoni
dengan lingkungan juga menjadi persoalan serius. Meski sebenarnya inti
ajaran semua agama adalah menuju kebaikan.
Guru Besar (Gubes) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Dr H Sutrisno MAg, Jumat 30 Oktober 2015, mengatakan, ada tiga problem besar yang dihadapi umat beragama di dunia, khususnya Indonesia saat ini. Pertama, hubungan antarumat beragama yang cenderung memburuk akhir-akhir ini.
Kedua, konflik intraagama yang semakin meningkat seiring problem sosial dan ekonomi yang memburuk. Ada kecenderunan eskalasi kekerasan terhadap orang yang seagama, namun berbeda dalam memahami dan menghayati agama, seperti kekerasan terhadap terhadap Syiah dan Ahmadiyah.
Ketiga, kerusakan alam yang semakin parah akibat kerakusan manusia. Rusaknya alam telah menyebabkan perubahan iklim yang memicu beragam bencana, seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, serta kebakaran hutan yang telah merenggut puluhan nyawa dan melumpuhkan kegiatan ekonomi dan pendidikan.
Sutrisno menyampaikan hal tersebut berkaitan peringatan 50 Tahun Studi Perbandingan Agama yang digagas Fakultas Ushuluddin dan Perbandingan Agama dengan tema “Reactualizing Harmony and Tolerance Among Religious Communities”. Selain itu, pengukuhan Asosiasi Studi Agama Indonesia.
(Kr-Jogja/Satu-Islam/ABNS)
Guru Besar (Gubes) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Dr H Sutrisno MAg, Jumat 30 Oktober 2015, mengatakan, ada tiga problem besar yang dihadapi umat beragama di dunia, khususnya Indonesia saat ini. Pertama, hubungan antarumat beragama yang cenderung memburuk akhir-akhir ini.
Kedua, konflik intraagama yang semakin meningkat seiring problem sosial dan ekonomi yang memburuk. Ada kecenderunan eskalasi kekerasan terhadap orang yang seagama, namun berbeda dalam memahami dan menghayati agama, seperti kekerasan terhadap terhadap Syiah dan Ahmadiyah.
Ketiga, kerusakan alam yang semakin parah akibat kerakusan manusia. Rusaknya alam telah menyebabkan perubahan iklim yang memicu beragam bencana, seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, serta kebakaran hutan yang telah merenggut puluhan nyawa dan melumpuhkan kegiatan ekonomi dan pendidikan.
Sutrisno menyampaikan hal tersebut berkaitan peringatan 50 Tahun Studi Perbandingan Agama yang digagas Fakultas Ushuluddin dan Perbandingan Agama dengan tema “Reactualizing Harmony and Tolerance Among Religious Communities”. Selain itu, pengukuhan Asosiasi Studi Agama Indonesia.
(Kr-Jogja/Satu-Islam/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email