Dua warga Palestina ditembak mati oleh tentara Israel di Tepi Barat, menambah jumlah korban tewas Palestina ditengah meningkatnya kekerasan di wilayah-wilayah pendudukan.
Menurut laporan media, mereka ditembak atas tuduhan menyerang seorang polisi Israel di dekat pemukiman ilegal Gush Etzion, Selasa (27/10 /15).
Sebelumnya pada hari yang sama, pasukan Israel menyerang demonstran Palestina di Tepi Barat yang diduduki setelah prosesi pemakaman seorang remaja 19 tahun yang tewas pada hari Senin.
Warga Palestina melakukan protes setelah pemakaman Eyad Jaradat di kota Tepi Barat al-Khalil (Hebron) yang bentrok dengan pasukan Israel yang menembak hidup dan gas air mata.
Remaja itu ditembak mati dalam bentrokan antara warga Palestina dan pasukan Israel pada hari Senin.
Sementara Faksi Palestina di al-Khalil menyerukan solidaritas terhadap keluarga mereka yang tewas oleh pasukan Israel dengan tuduhan menyerang Israel.
Ratusan warga berunjuk rasa di kota itu dengan membawa poster remaja Palestina yang tewas dalam beberapa pekan terakhir.
Para demonstran marah atas langkah rezim Israel yang menahan 11 jenazah warga Palestina yang tewas di al-Khalil selama bulan ini.
Israel menahan jenazahnya dengan alasan untuk mencegah protes massa yang biasanya dilakukan setelah pemakaman warga Palestina tewas oleh pasukan Israel.
Menurut Departemen Kesehatan Palestina, setidaknya 60 warga Palestina terbunuh dan 7.100 terluka di tangan pasukan Israel sejak awal Oktober.
Pembatasan masuknya warga Palestina ke masjid Al-Aqsa oleh rezim Israel pada bulan Agustus lalu telah memicu gelombang ketegangan baru di wilayah Palestina yang diduduki.
Warga Palestina juga marah atas meningkatnya kekerasan oleh pemukim ilegal Israel, yang sering menyerbu kompleks Masjid al-Aqsa. Mereka mengatakan rezim Tel Aviv berusaha untuk mengubah status quo Masjid.
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email