Pesan Rahbar

Home » » Metode-Metode Kreatif Sosialisasi Empat Pilar Guna Menangkal Kemerosotan Moral Bangsa

Metode-Metode Kreatif Sosialisasi Empat Pilar Guna Menangkal Kemerosotan Moral Bangsa

Written By Unknown on Wednesday 13 April 2016 | 18:37:00


Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI menggunakan berbagai metode dalam menggelar sosialisasi empat pilar MPR. Salah satunya adalah Pelatihan untuk Pelatih (Training of Trainers) bagi kalangan dosen perguruan tinggi se-Lampung yang berlangsung Jumat, (8/4/2016).

Acara ToT yang diikuti 100 dosen dari 17 perguruan tinggi itu akan berlangsung hingga Selasa mendatang (12/04/2016).

Selain metode ToT, MPR juga mempunyai metode lain dalam menyampaikan materi sosialisasi empat pilar MPR, seperti metode out bound untuk mahasiswa, metode bela negara untuk resimen mahasiswa, cerdas cermat dan perkemahan bagi anggota pramuka.

Anggota Badan Sosialisasi MPR, Abidin Fikri, mewakili Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan, kegiatan sosialisasi empat pilar MPR akan terus ditingkatkan baik metode, peserta maupun kegiatannya.

“Dosen hanya salah satu saja, sudah banyak kalangan lain yang mendapatkan sosialisasi, termasuk tentara dan polisi,” tutur Abidin.

Lebih jauh, Abidin menjelaskan pelaksanaan sosialisasi empat pilar MPR sangat urgen guna menangkal kemerosotan moral yang tengah melanda kehidupan Indonesia. Menurutnya, dewasa ini Indonesia sedang menghadapi problem multi-sektor mencakup ekonomi, kedaulatan, pangan, korupsi, narkoba serta kekerasan terhadap anak dan perempuan.

“Kalau tidak segera disikapi dengan benar dan segera diselesaikan, bukan tidak mungkin Indonesia akan mengalami kehancuran,” terang Abidin.

Karena itulah, sosialisasi empat pilar MPR yang meliputi Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tungga Ika, menjadi penting dalam arti untuk mengingatkan dan menyegarkan kembali nilai-nilai luhur yang telah mengakar dalam tubuh bangsa Indonesia.

“ Jangan sampai setelah nilai-nilai tu hilang, kita baru menyesali. Karena bangsa Indonesia tidak pernah tahu kapan krisis ini akan berakhir,” tegas Abidin.

(Empat-Pilar-MPR/Berbagai-Sumber-lain-ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: