Dirjen Kemenristek menyebut bahwa Universitas memiliki peran penting untuk membentuk wacana mahdawiyat.
Shabestan News Agency melaporkan dari Tabriz, Dirjen Kemenristek Ali Rahim Zadeh dalam konferensi wacana Mahdawiyat yang digelar di Universitas Syahid Madani, beliau menyatakan bahwa dengan usaha orang-orang kritis, hauzawi dan mahasiswa, masalah Mahdawiyat dan zuhur harus menjadi wacana publik.
Universitas merupakan tempat berkumpulnya orang-orang kritis yang ilmu dan wawasannya tidak bisa dipandang sebelah mata oleh karena itu para akademisi juga memiliki peran penting di masyrakat Islam untuk menjelaskan wacana Mahdawiyat, jelas Ali Rahim Zadeh.
Untuk menjelaskan wacana Mahdawiyat perlu kepada prosedur khusus dan kebutuhan yang sesuai bagi masyarakat, tambah beliau.
Sambil menekankan betapa pentingnya menjawab dengan tepat terkait syubaht-syubhat Mahdawiyat, beliau mengatakan bahwa syubhat terjadi karena adanya ruang obyektif, dan antara syubhat dan pertanyaan ada perbedaan di dalamnya,memang secara sekilas syubhat itu hampir menyerupai kebenaran, oleh karena itu harus ada transparansi antara kedua perbedaan tersebut.
Sayangnya, sebagian jawaban-jawaban atas syubhat-syubhat tersebut terlihat kurang tepat dimana syubhat tersebut yang ada di benak masyarakat berada dalam ruang obyektif, tandas Dirjen Kemenristek ini.
Salah satu kendala yang dihadapi dalam membuka pikiran di Universitas adalah hal ini dimana sebagian tidak bisa membedakan antara syubhat dan pertanyaan, jelas Ali Rahim Zadeh.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email