Allah swt tidak pernah menjamin bahwasanya ketika segala hambatan telah hilang maka tidak akan muncul lagi hambatan yang dilakukan oleh manusia, namun selama manusia masih ada dan ikhtiyar juga ada maka selama itu pula segala hambatan dan rintangan akan selalu ada.
Pakar Sejarah Islam Muhammad Akbari menjelaskan bahwa misi semua para Nabi ialah memberikan hidayah kepada manusia, namun hidayah sendiri memilki tujuan yang dilakukan untuk kebahagiaan manusia. Allah swt yang maha pencipta telah menciptakan segala macam makhluq, seperti manusia, hewan dan malaikat. Sementara kalau kita melihat pada manusia, manusia itu terdiri dari jasmani dan ruh yang merupakan makhluq di antara hewan dan malaikat memiliki sifat khusus di keduanya.
Tapi mengapa Allah menempatkan sifat dan kekuatan yang berlawanan dalam wujud manusia? Yaitu Allah ingin memberikan taklif kepada manusia, sementara taklif butuh kepada hak memilih dan kebebasan, jelas beliau.
Di bagian lain penjelasannya pakar sejarah ini menuturkan bahwa aqidah kita ialah mempercayai bahwa Hadhrat Mahdi afs akan muncul dan akan membentuk masyarakat yang ideal. Tapi siapa yang bisa menjamin bahwa dalam masyarakat seperti itu tidak akan ada keburukan lainnya dan dekadensi tidak akan terulang lagi.
Oleh karena itu pada saat kemunculan Imam Zaman afs, masyarakat yang berbuat dosa dan maksiat masih ada, jadi masyarakat nanti tidak 100 persen sempurna dan tidak melakukan dosa sama sekali, karena pada masa pemerintahan Imam Zaman afs dosa dan maksiat akan berkurang dan sebaliknya kebaikan dan keadilan yang akan berkuasa, ujar pakar sejarah islam ini.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email