Putra Imam Mousa Sadr, Sadrudien Al-Sadr menyatakan bahwa ayahnya masih hidup. Dikatakannya, ayahnya, Imam Mousa Sadr masih ada di tahanan Libya.
Kantor Berita Fars melaporkan, Sadrudien mengatakan, “Ayahnya, Imam Mousa Sadr bersama dua rekannya, Sheikh Mohammad Yaqoub dan Abbas Badrudien yang 32 tahun lalu diculik di Libya, kini masih hidup. Mereka saat ini ada di tangan Presiden Libya, Moammar Gadhafi dan tengah mendekam di penjara negara ini.”
Sadrudien Al-Sadr dalam peringatan Hari Raibnya Imam Mousa Sadr ke 32 menuntut pembebasan ayahnya, Imam Mousa Sadr dan rekan-rekannya. Dikatakannya, upaya pembebasan itu harus dilakukan sehingga Gadhafi tidak berbohong lagi untuk menutupi nasib Imam Mousa Sadr dan rekan-rekannya.
Imam Mousa Sadr yang saat itu menjadi Ketua Majelis Tinggi Syiah Lebanon, raib pada tanggal 25 Agustus 1978. Imam Mousa Sadr diculik dalam kunjungan resmi ke Libya atas undangan Ghadhafi. Beberapa hari setelah berada di Libia, Imam Mousa Sadr bersama rekan-rekannya diculik yang hingga kini tidak diketahui nasib mereka.
(IRIB-Indonesia/Bondett/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email