Muhammad Ali. (Foto: REUTERS/Jorge Nunez)
Meninggalnya petinju legendaris Muhammad Ali membuat duka mendalam, termasuk muslim di seluruh dunia. Ali yang seorang muslim disebut-sebut sebagai yang pertama masuk Islam di dalam kecamuk perbedaan hak antar kelompok sipil, khususnya Afrika-Amerika.
"Muhammad Ali mungkin adalah yang pertama memeluk Islam di Amerika, pertama kali diketahui bila ada seorang Muslim di Amerika," kata Ihsan Bagby, seorang professor studi Arab dan Islam di Universitas Kentucky, kepada Koran Courier Journal.
Seperti dilansir laman Middle East Eye, Sabtu (4/6), Ali juga seorang muslim yang sangat peduli dengan nasib Palestina. Tercatat, Ali pernah berkunjung ke tempat pengungsian warga Palestina di Selatan Libanon.
"Atas nama saya dan nama seluruh muslim di Amerika, saya menyatakan dukungan untuk perjuangan rakyat Palestina demi merdeka di tanahnya dan mengusir para Zionis," tegas Ali kala itu.
Koran Israel, Haaretz, melihat Ali adalah seorang yang tidak pernah akur dengan kaum Yahudi. Dia juga menuding Zionis telah mendominasi dunia. Walau begitu, segelintir orang dari komunitas Yahudi di Amerika Serikat malah menjadi pengagum beratnya.
Pemberitaan koran tahun 1985 menulis Ali pernah mengunjungi Negeri Bintang Daud dengan tujuan "mengatur pembebasan keluarga Muslim yang dipenjara oleh Israel".
Menurut Ali, ada orang Yahudi memiliki kehidupan yang baik, kita hanya memandang mereka dengan cara berbeda. Seorang yang percaya akan satu Tuhan, tentunya juga dapat percaya bila semua manusia adalah bagian dari sebuah keluarga.
"Tuhan menciptakan kita semua, dan semua manusia punya tugas untuk terus bersama," kata Ali di tahun 1996.
Petinju Legendaris Muhammad Ali wafat di Kota Phoenix, Arizona, Amerika Serikat kemarin, dalam usia 74 tahun. Dia mengalami gangguan pernapasan dipicu penyakit parkinson yang sudah diidap selama tiga dekade terakhir.
(Koran-Courier-Journal/Merdeka/Reuters/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email