Pesan Rahbar

Home » » Obama Dukung Visi Arab 2030

Obama Dukung Visi Arab 2030

Written By Unknown on Saturday, 18 June 2016 | 20:23:00

Wakil Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (Kiri) betemu dengan Presiden AS Barack Obama pada hari Jumat, 17 Juni 2016.

Presiden AS Barack Obama telah bertemu dengan pangeran Saudi Mohammed bin Salman di Washington, di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara.

“Presiden Obama bertemu pagi di Gedung Oval dengan pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman untuk melanjutkan diskusi yang telah dimulai pada bulan April saat konferensi Dewan Kerjasama Teluk ( Persia) di Riyadh,” Menurut pernyataan gedung putih, selama pertemuan yang diadakan di gedung putih pada hari Jumat (17/6/16).

Obama dan pangeran Arab membahas berbagai masalah, termasuk hubungan bilateral Washington-Riyadh, kelompok teroris ISIS dan krisis di Yaman.

“Presiden memuji komitmen wakil putra mahkota untuk reformasi ekonomi Arab Saudi dan menggarisbawahi dukungan kuat AS untuk mencapai tujuan visi 2030 yang baru-baru ini diumumkan,” seperti terbaca. Visi Saudi 2030 mengacu pada serangkaian program dan reformasi baru-baru ini yang didukung oleh kabinet Arab.

Obama juga mengucapkan terima kasih kepada Arab Saudi untuk yang ia sebut “bantuan Riyadh” dalam melawan ISIS. Meskipun secara luas Riyadh dikenal mendukung teroris takfiri dan kelompok teroris di wilayah.

“Presiden mengungkapkan penghargaan untuk Arab Saudi atas kontribusinya dalam operasi anti ISIS,” ujarnya. “mereka juga membahas penting Arab Saudi yang bisa memainkan peranan dalam menangani ideologi ekstremis,” tambahnya.

Arab Saudi secara luas dipandang sebagai salah satu pendukung utama ISIS, terutama yang beroperasi di Suriah dan Irak. Kelompok teroris ini sebagian besar dipengaruhi oleh Wahhabi, suatu ideologi radikal yang mendominasi Arab Saudi dan dengan bebas disebarkan oleh ulama Arab.

Selama pertemuan Jumat, Obama juga menyambut apa yang ia gambarkan sebagai komitmen Arab Saudi untuk menyelesaikan krisis di Yaman saat ini. Meskipun agresi militer Arab Saudi di Yaman masih berlanjut.

“Presiden menyambut komitmen Arab Saudi untuk menyelesaikan konflik dengan penyelesaian politik dan mendukung GCC untuk mengatasi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak dan membangun kembali negara,” terungkap dalam pertemuan.

Arab Saudi meluncurkan serangan militer terhadap Yaman pada bulan Maret tahun lalu dalam upaya untuk membawa Abdurrahman Mansur Hadi kembali berkuasa dan menghancurkan gerakan Houthi.

Sekelompok pejuang Houthi berjalan melalui reruntuhan bangunan yang hancur dalam serangan udara dengan Arab Saudi di ibu Yaman, sana’a, pada tanggal 28 Oktober 2015. (Foto: AFP)

Lebih dari 9,400 orang terbunuh dan setidaknya 16,000 lainnya terluka dalam agresi Saudi. Arab Saudi bertanggung jawab untuk 60 persen dari 510 anak-anak yang tewas dan 667 orang lain yang cedera di Yaman tahun lalu.

Kunjungan pangeran Saudi ke kami datang setelah hubungan antara kedua negara baru-baru ini menjadi tegang atas sejumlah masalah, termasuk dugaan peran Riyadh dalam serangan teror 11 September 2001.

Pada bulan Mei, Senat AS menyetujui undang-undang yang memungkinkan keluarga korban 9/11 menuntut rezim Riyadh untuk kerusakan yang disebabkan oleh serangan tragis itu.

Riyadh keberatan atas undang-undang itu dan mengatakan mungkin akan menjual aset Amerika sampai $ 750 miliar dan aset Amerika lainnya jika menjadi diberlakukan. []

(AFP/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI