Pesan Rahbar

Home » » Pedangdut Maria Eva Akhirnya Buka-bukaan Soal Video Mesumnya Dengan Anggota DPR

Pedangdut Maria Eva Akhirnya Buka-bukaan Soal Video Mesumnya Dengan Anggota DPR

Written By Unknown on Thursday, 30 June 2016 | 18:18:00


Setelah beberapa hari bersembunyi dari kejaran wartawan, Maria Ulfa alias Maria Eva akhirnya angkat bicara seputar kasus video mesum yang dilakukannya bersama Yahya Zaini, anggota DPR dari Partai Golongan Karya. Ditemani Ruhut Sitompul, pengacaranya, penyanyi dangdut ini terlihat tenang menceritakan kasusnya.

Maria mengaku adegan itu diabadikan dengan kamera telepon genggam di sebuah tempat sekitar dua tahun silam. Namun dia membantah menyebarkan gambar itu, apalagi dengan tujuan mengangkat pamor kariernya. "Tolong dibersihkan nama kami berdua dan menemukan oknum-oknum yang menyebarkan film ini," kata Maria di Jakarta.

Lebih jauh Maria mengatakan, hubungannya dengan Yahya berlangsung lima tahun lalu kala menjadi penyanyi dalam acara yang digelar Golkar. "Hubungan kami seperti kakak adik. Pak Yahya sangat baik sering memberi masukan tentang berorganisasi, berpolitik, dan berorasi," ungkap Wakil Bendahara Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) ini.

Tiga tahun kemudian hubungan asmara mereka kandas setelah mendapat tekanan dari istri Yahya yang pernah berujung di kantor polisi. Maria menambahkan, selama berhubungan pernah hamil dua bulan. Namun digugurkan atas permintaan Yahya dan istrinya. "Pak Yahya juga mengantarkan ke rumah sakit sampai ke rumah," ujar Maria sambil terisak.

Maria menambahkan, masih punya handphone untuk mengambil adegan porno yang beredar santer beberapa hari silam itu [baca: Video Porno Anggota Dewan Gegerkan DPR]. Namun Maria pernah beberapa kali memperbaikinya di gerai HP. Maria mengaku siap mempertanggungjawabkan tindakannya kepada AMPI dan Partai Golkar.

Sementara Golkar dan Badan Kehormatan DPR saat itu langsung memproses kasus video mesra Yahya dan Maria. Ketua BK DPR yang juga fungsionaris partai beringin Slamet Effendi Yusuf berjanji segera melengkapi bukti-bukti terlebih dulu. Rapat pertama Dewan Kehormatan DPR akan digelar pada Kamis mendatang. "Kami belum bisa mengatakan ada pelanggaran kode etik atau tidak tetapi peristiwa itu merusak citra DPR," kata Slamet Effendi.

(Memobee/Liputan-6/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: